7 Prinsip Manajemen Keuangan yang Perlu Dipahami Semua Orang

Prinsip Manajemen Keuangan

Prinsip Manajemen Keuangan

Pengelolaan finansial memiliki andil penting dalam keberlangsungan segala hal khususnya perusahaan. Oleh sebab itu, masyarakat awam pun sudah semestinya dapat memahami langkah awal serta landasan dasar dari prinsip manajemen keuangan. Salah satu cara menajemen keuangan yang bisa dipakai adalah keuangan syariah. Manajemen keuangan syariah memberikan kemudahan dan juga sistem yang tertata secara rapi sehingga dapat dipahami dan juga transparan dalam pengelolaannya.

Prinsip Manajemen Keuangan

Banyak orang atau masyaraat yang belum mengetahui serta memahami konsep dasar dari pengelolaan anggaran. Padahal hal tersebut memiliki peran cukup penting dalam kesuksesan finansial pada suatu bidang usaha, berikut adalah pinsip manajemen keuangan:

1. Prinsip Konsistensi Pengelolaan Anggaran (Consistency)

Prinsip dasar manajemen keuangan yang pertama yaitu, harus memiliki konsistensi pada keseluruhan aspek dalam perusahaan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar terdapat kesesuaian hasil atau kebiasaan, sehingga dapat menyelaraskan dengan kondisi badan usaha.

Konsistensi memegang peran cukup penting dalam sebuah badan usaha. Ini karena seberapa keras karyawannya akan berusaha kalau tidak diikuti oleh sikap konsisten yang berkelanjutan, maka outputnya menjadi kurang maksimal.

Sikap pada karyawan serta pengelolaan sistem yang tidak konsisten akan mempersulit kinerja perusahaan, karena pada dasarkan manajemen keuangan membutuhkan ketelitian juga kecermatan penghitungan. Dengan begitu, konsistensi sangat dibutuhkan keberadaannya.

Cara menerapkan konsistensi pada perusahaan yakni memberlakukan peraturan ketat namun tidak memberatkan banyak pihak. Sehingga, para karyawan serta siapapun yang terlibat dalam perusahaan terbiasa melakukan kebiasaan tersebut.

2. Prinsip Pengelolaan Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabiitas memberikan keterikatan ataupun kewajiban hukum pada seluruh jajaran yang terlibat dalam pendirian serta pengembangan perusahaan tersebut. Terutama untuk memberikan keterangan terkait pemasukan dan juga pengeluaran anggaran mereka.

Hal tersebut sangat penting untuk jalannya sebuah bidang usaha, agar nantinya bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan juga evaluasi. Kemudian, dapat menganalisis keperluan terkait dengan pengembangan perusahaan.

Pengelolaan akuntabilitas tidak bisa dilakukan secara serampangan, namun harus disertai dengan ketelitian, kecermatan serta penuh tanggung jawab. Hal tersebut wajib dilakukan mengingat unsur finansial adalah aspek manajemen yang perlu dijunjung tinggi.

3. Prinsip Transparansi Manajemen (Transparancy)

Prinsip Manajemen Keuangan yang Perlu Dipahami

Korupsi tidak hanya dilakukan oleh anggota dewan saja, namun pada sebuah perusahaan juga terdapat praktik tidak bertanggung ini. Oleh sebab itu, maka prinsip transparansi harus diterapkan dalam seluruh sektor bagian di dalamnya. Pengeloaan keuangan transparan juga membentuk pribadi yang jujur serta melatih mental kaya serta menjadikan diri senantiasa bersyukur.

Transparansi bukan hanya perkara pemasukan serta pengeluaran finansial saja, namun juga tentang bagaimana prosedur perekrutan karyawan baru. Hal semacam itu dilakukan agar tidak timbul praktik nepotisme serta penyediaan data keberadaan jasa ataupun produk yang bisa dipertanggung jawabkan.

Unsur data transparansi ini harus dapat diakses oleh semua pihak, baik itu karyawan, kolega serta konsumen dari perusahaan. Hal tersebut bermanfaat jika mereka ingin mengetahui suatu informasi, maka yang didapat haruslah yang paling benar dan juga sesuai.

4. Viability Standard (Standar Kelangsungan Hidup)

Prinsip manajemen keuangan selanjutnya adalah sesuai standar kelangsungan hidup. Yaitu, bagaimana perusahaan tersebut dapat berjalan dan dibebani oleh kekacuan pengelolaan. Misalnya, sistematika strategi pemasaran harus memiliki kesesuaian dengan finansial kala itu.

Kelangsungan hidup merupakan keberlanjutan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, persiapan rencana anggaran sangat dibutuhkan agar tidak terjadi pengembangan dana di akhir periode. Selain itu, tingkat keamanan sektor finansial suatu bahan usaha akan lebih terjamin.

Setrategi kuat juga dibutuhkan untuk memenuhi standar prinsip manajemen keuangan. Bukan hanya pada finansial saja, namun juga teknik marketing, pengembangan sumber daya manusia dan pengelolaan produk serta jasa yang ditawarkan pada perusahaan tersebut.

5. Konsep Integritas (Integrity)

Menjunjung tinggi prinsip panutan tanpa goyah merupakan unsur penting yang wajib dimiliki oleh seluruh pelaku roda ekonomi pada perusahaan. Ini karena, pada dasarnya nilai-nilai tersebut akan menciptakan personal branding tersendiri bagi suatu perusahaan.

Bekerja sesuai dengan kode etik merupakan penerapan integritas dalam dunia usaha. Setiap karyawan wajib menghormatinya, berlaku baik dan juga sesuai dengan etika serta noma yang berlaku pada lingkungan sekitar.

Selain profesionalitas, integritas merupakan penilaian yang diberikan oleh kolega, konsumen ataupun rekan untuk menilai kualitas dari seluruh bagian perusahaannya. Baik dari manajer, jajaran direksi, karyawan dan juga sistem penunjang lainnya.

Dengan integritas baik, akan mempermudah pihak perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain ataupun bidang usaha. Dengan begitu, sudah semestinya prinsip manajemen ini harus dipupuk secara baik-baik.

6. Prinsip Pengelolaan (Stewardship Concepts)

Seluruh jajaran yang terlibat dalam pendirian serta pengembangan perusahaan harus memiliki jiwa manajemen bagus dan terbaik. Ini karena, pada dasarnya roda perusahaan berpusat di sistematika dan juga pengembangan program dari badan usaha terkait.

Tidak hanya pada individunya ataupun sistematika dan program-program andalan, namun juga mempertimbangkan dengan baik apakah anggaran sudah mencukupi, bagaimana kondisi aset perusahaan saat ini serta ketercapaian tujuan sebuah badan usaha.

Prinsip pengelolaan akan mempermudah sebuah bidang usaha untuk mendapatkan biaya lebih baik, karena sebelumnya telah terkonsep bagaimana manajemen anggaran. Sehingga penggunaan dana dapat dilakukan dengan baik. Prinsip manajemen keuangan berdasar prinsip pengelolaan menjadikan keuangan lebih terarah dan tersalurkan ke tempat yang seharusnya.

7. Accounting Standar (Konsep Akuntansi Standar)

7 Prinsip Manajemen Keuangan

Prinsip manajemen keuangan yang terakhir adalah konsep akuntansi standar. Seluruh proses penghitungan serta pengawalan dana memang harus dilakukan dengan baik oleh sebuah perusahaan. Sebab, mengingat bahwa badan usaha harus mampu menyediakan data valid dan terperinci untuk memenuhi prosedur evaluasi pengembangan sebuah bisnis.

Bukan hanya pada proses, namun individu penggerak proses akuntansi harus benar-benar menguasai, memahami serta mengerti sistem penghitungan standar yang berlaku di Indonesia maupun Internasional.

Konsep ini memiliki banyak peranan penting, karena fungsi dan kinerjanya berkaitan langsung kepada sektor finansial yang menjadi tiang tegak berdirinya sebuah perusahaan. Oleh sebab itu, setiap aspeknya harus bisa dimaksimalkan.

Itulah prinsip manajemen keuangan yang perlu difahami secara mendalam agar nantinya dapat  dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Terutama ketika Anda terjun langsung ataupun memiliki andil besar dalam pendirian serta pengembangan sebuah perusahaan.

Contoh Manajemen Keuangan yang Diterapkan dengan Baik

Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan

Pengelolaan finansial merupakan hal cukup penting untuk dunia usaha, baik di bidang properti, produk, penyedia jasa layanan ataupun pendidikan.

Manajemen Keuangan

Namun, banyak yang belum memahami dan masih perlu diberikan contoh manajemen keuangan secara konkrit kepada khalayak. Berikut adalah contoh manajemen keuangan yang bisa diterapkan, seperti:

Memperbaiki Karakteristik Setiap Karyawannya

Contoh pertama manajemen yang baik yaitu, bagaimana pihak HRD dapat mengembangkan kinerja, kepribadian serta karakter karyawan agar dapat mendukung kemajuan dan juga pengembangan suatu bidang usaha.

Sebagus apapun sistem serta program atau ide gagasan dari sebuah perusahaan, tetapi jika tidak didukung oleh kualitas sumber daya manusia yang baik, bisa dipastikan outputnya kurang maksimal.

Untuk memperbaiki sumber daya manusia, langkah yang harus dilakukan yakni, menjalin kerja sama baik kepada pihak Human Reource Development agar mereka dapat memaksimalkan kualitas karyawan atau pihak terlibat lainnya.

Jika sumber daya manusia di persahaan itu berkembang dengan baik, maka seluruh program ide serta gagasan juga dapat berjalan secara maksimal. Selain itu, akan timbul kesadaran diri serta rasa tanggung jawab tinggi dari pihak karyawan badan usaha tersebut.

Memenuhi Konsep Manajemen yang Sesuai Standar

Kedua adalah, memahami cara kerja serta bagaimana sistematika manajemen keuangan berjalan baik pada suatu perusahaan. Ada beberapa konsep agar pemahaman terhadap pengelolaan finansial dapat terasah. Yaitu:

1. Memenuhi Standar Manajemen Aset

Pengelolaan aset merupakan denyut nadi perusahaan, karena terdapat bagian vital yang harus dipertanggung jawabkan pendataannya. Pengeluaran untuk aktiva harus diteliti secara baik-baik agar tidak menimbulkan permasalahan panjang nantinya.

Aktiva yang harus dikelola dengan baik meliputi aset tetap maupun aset bergerak. Dalam hal ini, manajer suatu badan usaha harus memiliki kompetensi unggul supaya bisa mengerti serta memahami proses sesuai standar pada umumnya.

2. Penggunaan Dana Perusahaan

Penggunaan dana dalam suatu bidang usaha harus direkapitulasi, diawasi serta dilaporkan pada suatu periode-periode tertentu. Hal tersebut dimaksutkan agar pengeluaran serta pemasukan anggaran dari suatu perusahaan bisa dievaluasi hingga tidak terjadi keterpurukan.

Untuk melakukan pelaporan penggunaan dana, dibutuhkan karyawan dengan kompetensi memadai serta memahami prinsip dasar akuntansi, baik dari sisi auditing ataupun money reporting. Dengan keunggulan sumber daya manusia yang baik, badan usaha bisa berkembang.

3. Ketepatan Analisis Perolehan Dana

Selain penggunaan dana yang memang harus diawasi dengan baik, input anggaran suatu badan usaha pun juga harus dicermati dan juga diteliti agar tidak terjadi mis-evaluasi pada akhir periode nantinya.

Perolehan dana bisa bersumber dari internal perusahaan, baik berupa kas karyawan ataupun hasil denda dan juga bisa berasal secara eksternal. Yaitu pendapatan jasa, layanan, penjualan produk, laba investasi serta klaim dari asuransi tertentu.

Menjalin Kerja Sama sebagai bahan Pertimbangan Manajemen Internal

Mustahil jika jajaran tinggi perusahaan tidak memiliki kerja sama dengan kolega atau bahkan bisa jadi kepada rivalnya. Hal tersebut memang harus dilakukan agar bisa dijadikan bahan evaluasi suatu badan usaha, sehingga kedepannya tidak akan mengulangi hal yang sama.

Dalam menjalin suatu hubungan eksternal dengan badan usaha, perlu dilakukan beberapa strategi bisnis agar tidak terkecoh ataupun hanyut dengan keadaan tertentu. Untuk mendapatkan hal tersebut, maka Anda harus meminta pertimbangan penasihat perusahaan.

Memahami Tujuan Manajemen Keuangan Secara Tepat

Pengelolaan finansial memiliki andil penting dalam keberlangsungan segala hal khususnya perusahaan. Oleh sebab itu, masyarakat awam pun sudah semestinya dapat memahami langkah awal serta landasan dasar dari tujuan manajemen keuangan.

Contoh manajemen keuangan yang diterapkan dengan baik lainnya yaitu, memahami tujuan dasarnya untuk memberikan kesejahteraan jangka lama, memaksimalkan laba serta menghadirkan evaluasi sebagai sarana penambah wawasan.

Tidak hanya pada individunya ataupun sistematika dan program-program andalan bidang usaha tersebut, namun juga mempertimbangkan apakah anggaran sudah mencukupi, bagaimana kondisi aset perusahaan saat ini serta ketercapaian tujuan manajemen yang sesuai standar.

Sesuai standar yang dimaksud di atas yakni, bagaimana perusahaan tersebut dapat berjalan tanpa dibebani oleh kekacuan manajemen keuangan. Misalnya, sistematika strategi pemasaran harus memiliki kesesuaian dengan finansial kala itu.

Mengerti Fungsi Manajemen Keuangan dengan Baik

Jika seluruh pihak yang terlibat mengerti fungsi manajemen, maka mereka akan memiliki pemahaman mendalam terkait dengan keberlangsungan jangka panjang perusahaan tersebut. Manajeman yang baik dan transparan juga melatih diri dengan kejujuran serta menumbhkan mental kaya. Sehingga, pengambilan keputusan bisa dilakukan secara tepat. Berikut adalah contohnya:

1. Ketepatan Investasi

Fungsi manajemen yang paling pokok yaitu tentang keputusan investasi. Hal tersebut dijadikan sebagai pertimbangan penting karena menyangkut aset bergerak serta pembangunan kepercayaan eksternal dengan badan usaha lainnya.

Investasi yang tidak dilandasi pengetahuan serta pengalaman baik akan memberikan dampak buruk pada keberlangsungan perusahaan, seperti keterpurukan juga kebangkrutan, Untuk menghindari efek mengerikan tersebut, seluruh karyawan harus paham tentang corp. investment.

2. Pengelolaan Dividen

Tingkat stabilitas dividen suatu perusahaan juga harus dipertimbangkan, agar tidak mengalami lack off fund atau kebangkrutan secara tiba-tiba. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara pemecahan saham, pembagian laba dalam bentuk kas kepada pemilik tertinggi serta pemberian saham beredar.

Seluruh karyawan harus memahami fungsi pengelolaan dividen agar kestabilan perusahaan bisa dinikmati dalam jangka waktu yang panjang. Ini karena, hal tersebut memerlukan kerja sama dan melibatkan cukup banyak pihak internal.

4. Kerincian Pendanaan

Ketepatan pendanaan akan mempermudah sebuah bidang usaha untuk mendapatkan biaya lebih baik. Ini karena, sebelumnya telah terkonsep bagaimana manajemen anggaran sehingga penggunaan dana dapat dilakukan dengan tepat.

Selain itu, beberapa pihak tertentu harus memiliki profesionalitas agar bisa mempelajari serta mencermati pengeluaran dana. Terutama pada periode tertentu dilakukan dalam rangka apa saja dan memberikan seberapa manfaat pada perusahaan.

Itulah contoh manajemen keuangan dengan penerapan tepat yang bisa Anda jadikan contoh serta acuan untuk memperbaiki kualitas perusahaan. Alangkah baiknya jika manajemen keuangan syariah juga diterapkan dalam perusahaan. Baik secara internal maupun ekstrenal agar badan usaha tersebut dapat berkembang baik.

7 Tips Manajemen Keuangan Menurut Islam

Manajemen Keuangan Menurut Islam

Manajemen Keuangan Menurut Islam

Sebagai umat Muslim, segala bentuk kegiatan dalam kehidupan harus dijalankan sesuai syariat Islam, tidak terkecuali dalam mengatur keuangan. Dalam agama ini, sudah ditetapkan berbagai macam ketentuan dan juga cara mengaturnya.

Adapun tujuan penetapan tersebut ialah supaya umat Islam tidak salah melakukan perhitungan finansial mereka. Sehingga, tidak menimbulkan kerugian dan hidup pun lebih sejahtera. Lalu, bagaimana cara manajemen keuangan menurut Islam?

Konsep Uang Menurut Islam

Hukum Syariah mempunyai banyak aturan yang berpengaruh bagi kehidupan seorang Muslim, sama halnya dengan mengatur keuangan. Seseorang cenderung selalu melakukan segala hal dengan cara halal dan menjauhi semua larangan sesuai aturan terkandung dalam Al-Qur’an maupun hadist.

Menurut hukum Islam, bisa dikatakan bahwa uang tidak mempunyai nilai intrinsik. Akan tetapi, hanya berbentuk nilai saja tanpa memiliki harga. Bisa dikatakan bahwa alat ini sebagai unit pengukuran atau pertukaran yang bukan termasuk aset.

Dengan kata lain, uang mesti dikonversikan menjadi sebuah komoditas agar lebih berguna. Menurut keuangan Islam, benda ini tidak dapat dijadikan alat untuk melipat gandakan. Namun, harus ada produk atau aset yang bisa menghasilkan keuntungan.

Manajemen Keuangan Menurut Islam

Berikut beberapa ulasan mengenai cara memanajemen keuangan dalam Islam, di antaranya:

1. Rumus 1-1-1

Rumus pengelolaan keuangan ini dibuat sekaligus diajarkan oleh Salman Al Farisi, sebagai sahabat nabi. Menurut riwayat hidupnya, dengan uang sebanyak 1 dirham yang dimiliki, Ia memanfaatkannya untuk membuat sebuah anyaman, kemudian dijual sebesar 3 dirham.

Dengan kata lain, mendapatkan keuntungan sebesar 3 dirham. Lalu, beliau pun membagikannya masing-masing 1 dirham dimanfaatkan untuk bersedekah, 1 dirham untuk kebutuhan keluarga dan sisa 1 dirham lagi dipakai kembali sebagai modal usahanya.

Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat Islam untuk menerapkan rumus ini dalam kehidupan mereka sehari-hari.

2. Kurangi Hutang

Umat muslim juga dianjurkan mencatat jumlah pinjaman sekaligus perjanjian yang telah disaksikan orang lain, supaya tidak merugikan salah satu pihak.

Sebenarnya, tidak bisa dipungkiri bahwa utang pinjaman sering kali menyelamatkan Anda dari masalah finansial. Walaupun demikian, agama Islam sangat tidak menganjurkan berhutang (kecuali jika kondisinya darurat).

Kalaupun dalam kondisi darurat, usahakan jangan pernah pinjam uang di bank. Lebih baik pinjam kepada saudara dekat atau keluarga untuk menghindari riba. Mengurangi hutang sangat dianjurkan dalam manajemen keuangan menurut Islam.

Dengan kata lain, jika Anda masih memiliki tunggakan pinjaman sebaiknya segera melunasinya. Ini karena, dalam Islam membayar hutang hukumnya wajib. Bahkan, saat seseorang meninggal tetapi masih berhutang, pihak yang wajib melunasinya yaitu ahli warisnya.

3. Menabung

Bagi kebanyakan orang, menyisihkan sebagian penghasilan untuk menabung mungkin sulit dilakukan. Tidak jarang orang-orang menganggap penghasilannya berkurang, dengan alasan harus ditabung.

Akan tetapi, menabung justru sudah membantu setiap umat manusia dalam mempersiapkan kehidupan di masa mendatang. Seperti yang tertuang dalam hadits H.R Bukhari Muslim yang menganjurkan untuk menyisihkan sebagian harga agar ditabung. Menabung adalah salah satu manajemen keuangan menurut Islam yang juga perlu diperhatikan.

Biasanya manfaat menabung mulai bisa dirasakan saat uang sudah terkumpul banyak. Jika Anda memiliki tabungan, dengan mempunyai cadangan dana bisa dipakai kapan saja saat dibutuhkan.

Dengan kata lain, tabunglah sedikit yang Anda dari sekarang. Bisa menyisihkannya sekitar Rp.100.000,- per minggu, maka dalam setahun uang menjadi Rp.3.600.000,-.

4. Menyisihkan Sebagian Uang untuk Dijadikan Modal usaha

Manajemen keuangan menurut Islam selanjutnya adalah menyisihkan uang. Setiap bulan, sisihkan gaji atau penghasilan Anda untuk membeli aset, investasi atau modal usaha. Agama Islam memang menganjurkan umatnya menjalankan bisnis guna mencari nafkah.

Selain itu, Islam juga menganjurkan Anda untuk menyisihkan sebagian uang sebagai tambahan modal usaha. Namun, jangan sampai keuntungan usahanya dipakai buat keperluan yang bersifat konsumtif.

Sebenarnya, hal yang membedakan antara orang kaya, orang kelas menengah serta orang miskin yaitu, kebanyakan orang kaya lebih memilih aset. Sementara orang di kalangan kelas menengah atau orang miskin lebih memilih menghabiskannya untuk keperluan konsumtif.

Tidak jarang masyarakat di kelas menengah beranggapan bahwa mereka sudah membeli aset, namun sebaliknya justru membeli barang yang  bersifat konsumtif atau liabilitas.

Pengertian liabilitas itu sendiri adalah barang yang dapat mendatangkan pengeluaran. Sementara aset merupakan modal atau barang untuk menghasilkan keuntungan. Seperti mengajukan pinjaman pembelian mobil demi menjaga gengsi.

Pada akhirnya, Anda akan terbebani oleh biaya perawatan, hutang dan pengeluaran lainnya. Inilah yang disebut sebagai liabilitas. Sementara aset, misalnya membeli mobil untuk kebutuhan jualan atau barang logistik.

5. Infaq, Zakat dan Sedekah

Mengeluarkan zakat merupakan salah satu poin rukun Islam bagi umat Muslim. Zakat mampu menyucikan harta benda. Hal ini wajib ditunaikan, sebab sebesar 2,5% dari jumlah penghasilan Anda, di dalamnya ada hak fakir miskin.

Sementara sedekah dan infaq juga dianjurkan walaupun bersifat sunah. Dengan mengeluarkan infaq, sedekah dan zakat, Anda sudah membantu fakir miskin di lingkungan sekitar yang memang benar-benar memerlukan bantuan.

6. Hidup Sederhana

Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia sekaligus sosok seorang muslim yang begitu sederhana. Walaupun beliau beserta sang istri Khadjah sudah hidup bergelimang harta, tetapi harta tersebut dipakai untuk membantu orang miskin dan menyebarkan dakwah.

Bagi umat muslim, Anda harus mencontoh perilaku dari Rasulullah SAW. Dimana hidup sederhana ialah awal kebahagiaan. Walaupun ada orang yang beranggapan jika hidup sederhana merupakan hidup serba kekurangan.

Tapi dalam Islam, hidup sederhana ialah gaya hidup tertentu yang bertujuan agar dijauhkan dari sifat tamak dan serakah. Inilah salah satu manajemen keuangan menurut Islam yang menjadikan diri selalu beersyukur. Dengan hidup sederhana kita selalu merasa bersyukur dengan apa yang diberikan serta membentuk mental kaya, karena kita selalu merasa cukup dengan rezeki yang telah diberi.

7. Persiapkan Dana Darurat

Manajemen keuangan menurut Islam juga diperlukan ketika kondisi darurat. Setiap orang, tidak pernah tahu kapan bencana atau musibah akan datang. Maka dari itu, sebaiknya umat muslim selalu berusaha dan berikhtiar untuk mempersiapkan diri menghadapi masa yang akan datang, dengan mengalokasikan dana darurat.

Itulah 7 poin penting dalam manajemen keuangan menurut Islam yang wajib dicontoh, agar hidup tetap berkah dan sejahtera. Semoga bermanfaat.