Mengenal Ruang Lingkup Manajemen Keuangan Islami

Manajemen Keuangan Islami

Ketika belajar tentang ekonomi syariah, seberapa pahamkah Kamu tentang ruang lingkup manajemen keuangan Islami? Atau tentang bagaimana prinsip akuntansi syariah? Untuk lebih mengasah pemahaman serta melihat secara detail dan singkat, berikut beberapa informasi terkait manajemen keuangan Islami :

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan Islami

Ruang lingkup manajemen keuangan terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Financial service

Ini merupakan bidang keuangan yang berhubungan dengan pembuatan desain dan konsultasi produk finansial, baik kepada individu, bisnis maupun pemerintah. Bidang ini berkaitan dengan jasa keuangan yang meliputi, Loan officers, Pialang dan juga Konsultan keuangan.

2. Managerial finance

Managerial finance yaitu kegiatan yang berhubungan dengan tugas-tugas manajer keuangan di perusahaan aktif dalam mengelola keuangannya. Aktivitas tersebut meliputi penyusunan budge, peramalan keuangan, manajemen kas, administrasi kredit, mencari dana dan investasi.

Kedua bidang dalam manajemen keuangan ini dalam praktiknya selalu berjalan searah (berbanding lurus), saling mendukung, berkaitan dan ketergantungan satu dengan lainnya. Artinya. keduanya selalu dibutuhkan dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Contoh Manajemen Keuangan Islami

Dalam hal keuangan, di Indonesia sendiri sudah banyak lembaga yang menaungi keuangan Islami. Hal semacam ini dilakukan untuk menjauhkan nasabah dari beberapa hal terkait riba. Dengan begitu, harta akan lebih aman dan halal. Adapun beberapa lembaga terkait, misalnya:

1. Lembaga Keuangan Bank Syariah

Manajemen keuangan Islami  salah satunya melalui bank syariah. Keuangan bank merupakan lembaga yang memberikan jasa keuangan yang lengkap dan operasional dibina atau diawasi oleh bank indonesia. Sedangkan pembinaan dan pengawasan dari sisi pemenuhan prinsip-prinsip syariah dilakukan oleh MUI. Lembaganya terdiri dari :

  • Bank Umum Syariah. Kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
  • Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Khusus melayani masyarakat kecil di kecamatan dan pedesaan. Sehingga, perekonomian lebih merata dan terjangkau luas.

2. Lembaga Keuangan Non Bank

Jika didefinisikan, merupakan lembaga keuangan yang lebih banyak jenisnya daripada bank. Pembinaan dan pengawasan dari sisi pemenuhan manajemen keuangan Islami dan dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia. Macam-macamnya antara lain sebagai berikut:

  • Pasar Modal

Pasar modal memiliki pengertian sebagai tempat transaksi antara orang yang mencari dana dengan semua penanam saham. Di sini, produk yang dijual belikan meliputi bursa efek layaknya saham dan obligasi jangka panjang.

Pasar modal meliputi underwriter, broken, dealer, guarantor, trustee, custdian serta jasa penunjang. Dalam pelaksanaanya di Indonesia, akan diawasi dalam lingkup operasionalnya ole Bapepam LK serta dibarengi pemenuhan dasar syariah bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI).

  • Pasar Uang

Pasar uang sama halnya dengan pasar modal, yaitu pasar tempat memperoleh dana dan investasi. Perbedaanya hanya terletak pada jangka waktu berlaku serta pemanfaatannya saja ketika digunakan untuk bisnis.

Di sini, proses transaksi akan lebih sering menggunakan media elektronika atau digital. Sehingga, customer bisa mengaksesnya dimanapun serta tidak perlu kerepotan untuk datang langsung sendiri ke sana.

Pasar uang melayani banyak pihak, baik pemerintah, bank, perusahaan asuransi dan lembaga lainnya. Bentuk syariahnya juga telah hadir melalui kebijakan Operasi Moneter Syariah dengan instrumen-instrumen tertentu.

Instrumen tersebut antara lain Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Pasar Uang Antar bank Syariah (PUAS). Terdapat juga, sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (IMA) yang secara operasional di bawah pengawasan Bank Indonesia sedangkan prinsip syariahnya diatur MUI.

  • Perusahaan Asuransi

Asuransi syariah atau dalam Islam disebut dengan ta’min, takaful dan tadhamun, merupakan sebuah perusahaan yang mempunyai tujuan untuk saling melindungi pihak-pihak tertentu melalui investasi berbentuk aset.

Ia menerapkan sistem pengembalian dalam rangka menanggulangi resiko atau kejadian-kejadian khusus. Ketika ingin mengikuti program ini, maka diadakan serah terima atau akad yang sesuai dengan syariat Islam.

Asuransi syariah di sini tidak mengandung penipuan, perjudian, penganiayaan, suap serta barang maksiat dan haram lainya. Perusahaan-perusahaan jenis ini sekarang telah bersaing dengan bentuk konvensional.

  • Dana Pensiun

Dana pensiun merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana tua dari perusahaan pemberi kerja atau perusahaan itu sendiri. Pengumpulanya melalui iuran dan potongan dari gaji karyawan saat mereka masih aktif bekerja.

Setelah dana tersebut terkumpul, maka oleh perusahaan akan diinvestasikan lagi pada beberapa bidang dengan keuntungan jelas. Ini dilakukan supaya dapat benar-benar berkembang serta menjamin hari tua bagi karyawannya.

Perusahaan yang mengelola dana pensiun dapat dilakukan oleh bank atau lainnya. Di Indonesia, hal tersebut baru hadir dalam bentuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan dan diselenggarakan oleh beberapa DPLK bank serta asuransi syariah.

  • Perusahaan Modal Venture Syariah

Perusahaan modal venture merupakan sebuah sebuah sistem pembiayaan dengan jenis usaha mengandung resiko sangat tinggi. Hal ini relatif dan masih jarang keberadaanya untuk diterapkan di Indonesia.

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan ini memberikan biaya atau dana pada sesorang tanpa melibatkan jaminan yang notabene pasti tidak seperti sistem lembaga lain. Selain itu, juga menjalankan usaha berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

  • Lembaga Pembiayaan

Lembaga pembiayaan merupakan sebuah perusahaan yang tidak termasuk bank maupun non-bank. Ia secara khusus didirikan untuk mengelola dan membawahi bidang usaha pada sektor-sektor berikut ini:

  • Lembaga Sewa Guna Usaha (Leasing).
  • Perusahaan Anjak Piutang (Factoring).
  • Perusahaan Kartu Plastik.
  • Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance).
  • Perusahaan Pegadaian Lembaga Keuangan Syariah Mikro yang meliputi Lembaga Pengelola Zakat (BAZ dan LAZ), Lembaga Pengelola Wakaf, serta

Demikianlah sedikit informasi serta ulasan lebih mendalam tentang ruang lingkup manajemen keuangan Islami yang meliputi banyak lembaga maupun juga perusahaan-perusahaan. Penerapn manajeman keuangan Islami juga mengajarkan kita untuk selalu memiliki mental kaya. Dengan mengetahuinya, Kamu tidak akan kebingungan lagi saat mempelajari sistem yang halal.

Contoh Manajemen Keuangan yang Diterapkan dengan Baik

Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan

Pengelolaan finansial merupakan hal cukup penting untuk dunia usaha, baik di bidang properti, produk, penyedia jasa layanan ataupun pendidikan.

Manajemen Keuangan

Namun, banyak yang belum memahami dan masih perlu diberikan contoh manajemen keuangan secara konkrit kepada khalayak. Berikut adalah contoh manajemen keuangan yang bisa diterapkan, seperti:

Memperbaiki Karakteristik Setiap Karyawannya

Contoh pertama manajemen yang baik yaitu, bagaimana pihak HRD dapat mengembangkan kinerja, kepribadian serta karakter karyawan agar dapat mendukung kemajuan dan juga pengembangan suatu bidang usaha.

Sebagus apapun sistem serta program atau ide gagasan dari sebuah perusahaan, tetapi jika tidak didukung oleh kualitas sumber daya manusia yang baik, bisa dipastikan outputnya kurang maksimal.

Untuk memperbaiki sumber daya manusia, langkah yang harus dilakukan yakni, menjalin kerja sama baik kepada pihak Human Reource Development agar mereka dapat memaksimalkan kualitas karyawan atau pihak terlibat lainnya.

Jika sumber daya manusia di persahaan itu berkembang dengan baik, maka seluruh program ide serta gagasan juga dapat berjalan secara maksimal. Selain itu, akan timbul kesadaran diri serta rasa tanggung jawab tinggi dari pihak karyawan badan usaha tersebut.

Memenuhi Konsep Manajemen yang Sesuai Standar

Kedua adalah, memahami cara kerja serta bagaimana sistematika manajemen keuangan berjalan baik pada suatu perusahaan. Ada beberapa konsep agar pemahaman terhadap pengelolaan finansial dapat terasah. Yaitu:

1. Memenuhi Standar Manajemen Aset

Pengelolaan aset merupakan denyut nadi perusahaan, karena terdapat bagian vital yang harus dipertanggung jawabkan pendataannya. Pengeluaran untuk aktiva harus diteliti secara baik-baik agar tidak menimbulkan permasalahan panjang nantinya.

Aktiva yang harus dikelola dengan baik meliputi aset tetap maupun aset bergerak. Dalam hal ini, manajer suatu badan usaha harus memiliki kompetensi unggul supaya bisa mengerti serta memahami proses sesuai standar pada umumnya.

2. Penggunaan Dana Perusahaan

Penggunaan dana dalam suatu bidang usaha harus direkapitulasi, diawasi serta dilaporkan pada suatu periode-periode tertentu. Hal tersebut dimaksutkan agar pengeluaran serta pemasukan anggaran dari suatu perusahaan bisa dievaluasi hingga tidak terjadi keterpurukan.

Untuk melakukan pelaporan penggunaan dana, dibutuhkan karyawan dengan kompetensi memadai serta memahami prinsip dasar akuntansi, baik dari sisi auditing ataupun money reporting. Dengan keunggulan sumber daya manusia yang baik, badan usaha bisa berkembang.

3. Ketepatan Analisis Perolehan Dana

Selain penggunaan dana yang memang harus diawasi dengan baik, input anggaran suatu badan usaha pun juga harus dicermati dan juga diteliti agar tidak terjadi mis-evaluasi pada akhir periode nantinya.

Perolehan dana bisa bersumber dari internal perusahaan, baik berupa kas karyawan ataupun hasil denda dan juga bisa berasal secara eksternal. Yaitu pendapatan jasa, layanan, penjualan produk, laba investasi serta klaim dari asuransi tertentu.

Menjalin Kerja Sama sebagai bahan Pertimbangan Manajemen Internal

Mustahil jika jajaran tinggi perusahaan tidak memiliki kerja sama dengan kolega atau bahkan bisa jadi kepada rivalnya. Hal tersebut memang harus dilakukan agar bisa dijadikan bahan evaluasi suatu badan usaha, sehingga kedepannya tidak akan mengulangi hal yang sama.

Dalam menjalin suatu hubungan eksternal dengan badan usaha, perlu dilakukan beberapa strategi bisnis agar tidak terkecoh ataupun hanyut dengan keadaan tertentu. Untuk mendapatkan hal tersebut, maka Anda harus meminta pertimbangan penasihat perusahaan.

Memahami Tujuan Manajemen Keuangan Secara Tepat

Pengelolaan finansial memiliki andil penting dalam keberlangsungan segala hal khususnya perusahaan. Oleh sebab itu, masyarakat awam pun sudah semestinya dapat memahami langkah awal serta landasan dasar dari tujuan manajemen keuangan.

Contoh manajemen keuangan yang diterapkan dengan baik lainnya yaitu, memahami tujuan dasarnya untuk memberikan kesejahteraan jangka lama, memaksimalkan laba serta menghadirkan evaluasi sebagai sarana penambah wawasan.

Tidak hanya pada individunya ataupun sistematika dan program-program andalan bidang usaha tersebut, namun juga mempertimbangkan apakah anggaran sudah mencukupi, bagaimana kondisi aset perusahaan saat ini serta ketercapaian tujuan manajemen yang sesuai standar.

Sesuai standar yang dimaksud di atas yakni, bagaimana perusahaan tersebut dapat berjalan tanpa dibebani oleh kekacuan manajemen keuangan. Misalnya, sistematika strategi pemasaran harus memiliki kesesuaian dengan finansial kala itu.

Mengerti Fungsi Manajemen Keuangan dengan Baik

Jika seluruh pihak yang terlibat mengerti fungsi manajemen, maka mereka akan memiliki pemahaman mendalam terkait dengan keberlangsungan jangka panjang perusahaan tersebut. Manajeman yang baik dan transparan juga melatih diri dengan kejujuran serta menumbhkan mental kaya. Sehingga, pengambilan keputusan bisa dilakukan secara tepat. Berikut adalah contohnya:

1. Ketepatan Investasi

Fungsi manajemen yang paling pokok yaitu tentang keputusan investasi. Hal tersebut dijadikan sebagai pertimbangan penting karena menyangkut aset bergerak serta pembangunan kepercayaan eksternal dengan badan usaha lainnya.

Investasi yang tidak dilandasi pengetahuan serta pengalaman baik akan memberikan dampak buruk pada keberlangsungan perusahaan, seperti keterpurukan juga kebangkrutan, Untuk menghindari efek mengerikan tersebut, seluruh karyawan harus paham tentang corp. investment.

2. Pengelolaan Dividen

Tingkat stabilitas dividen suatu perusahaan juga harus dipertimbangkan, agar tidak mengalami lack off fund atau kebangkrutan secara tiba-tiba. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara pemecahan saham, pembagian laba dalam bentuk kas kepada pemilik tertinggi serta pemberian saham beredar.

Seluruh karyawan harus memahami fungsi pengelolaan dividen agar kestabilan perusahaan bisa dinikmati dalam jangka waktu yang panjang. Ini karena, hal tersebut memerlukan kerja sama dan melibatkan cukup banyak pihak internal.

4. Kerincian Pendanaan

Ketepatan pendanaan akan mempermudah sebuah bidang usaha untuk mendapatkan biaya lebih baik. Ini karena, sebelumnya telah terkonsep bagaimana manajemen anggaran sehingga penggunaan dana dapat dilakukan dengan tepat.

Selain itu, beberapa pihak tertentu harus memiliki profesionalitas agar bisa mempelajari serta mencermati pengeluaran dana. Terutama pada periode tertentu dilakukan dalam rangka apa saja dan memberikan seberapa manfaat pada perusahaan.

Itulah contoh manajemen keuangan dengan penerapan tepat yang bisa Anda jadikan contoh serta acuan untuk memperbaiki kualitas perusahaan. Alangkah baiknya jika manajemen keuangan syariah juga diterapkan dalam perusahaan. Baik secara internal maupun ekstrenal agar badan usaha tersebut dapat berkembang baik.

7 Tips Manajemen Keuangan Menurut Islam

Manajemen Keuangan Menurut Islam

Manajemen Keuangan Menurut Islam

Sebagai umat Muslim, segala bentuk kegiatan dalam kehidupan harus dijalankan sesuai syariat Islam, tidak terkecuali dalam mengatur keuangan. Dalam agama ini, sudah ditetapkan berbagai macam ketentuan dan juga cara mengaturnya.

Adapun tujuan penetapan tersebut ialah supaya umat Islam tidak salah melakukan perhitungan finansial mereka. Sehingga, tidak menimbulkan kerugian dan hidup pun lebih sejahtera. Lalu, bagaimana cara manajemen keuangan menurut Islam?

Konsep Uang Menurut Islam

Hukum Syariah mempunyai banyak aturan yang berpengaruh bagi kehidupan seorang Muslim, sama halnya dengan mengatur keuangan. Seseorang cenderung selalu melakukan segala hal dengan cara halal dan menjauhi semua larangan sesuai aturan terkandung dalam Al-Qur’an maupun hadist.

Menurut hukum Islam, bisa dikatakan bahwa uang tidak mempunyai nilai intrinsik. Akan tetapi, hanya berbentuk nilai saja tanpa memiliki harga. Bisa dikatakan bahwa alat ini sebagai unit pengukuran atau pertukaran yang bukan termasuk aset.

Dengan kata lain, uang mesti dikonversikan menjadi sebuah komoditas agar lebih berguna. Menurut keuangan Islam, benda ini tidak dapat dijadikan alat untuk melipat gandakan. Namun, harus ada produk atau aset yang bisa menghasilkan keuntungan.

Manajemen Keuangan Menurut Islam

Berikut beberapa ulasan mengenai cara memanajemen keuangan dalam Islam, di antaranya:

1. Rumus 1-1-1

Rumus pengelolaan keuangan ini dibuat sekaligus diajarkan oleh Salman Al Farisi, sebagai sahabat nabi. Menurut riwayat hidupnya, dengan uang sebanyak 1 dirham yang dimiliki, Ia memanfaatkannya untuk membuat sebuah anyaman, kemudian dijual sebesar 3 dirham.

Dengan kata lain, mendapatkan keuntungan sebesar 3 dirham. Lalu, beliau pun membagikannya masing-masing 1 dirham dimanfaatkan untuk bersedekah, 1 dirham untuk kebutuhan keluarga dan sisa 1 dirham lagi dipakai kembali sebagai modal usahanya.

Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat Islam untuk menerapkan rumus ini dalam kehidupan mereka sehari-hari.

2. Kurangi Hutang

Umat muslim juga dianjurkan mencatat jumlah pinjaman sekaligus perjanjian yang telah disaksikan orang lain, supaya tidak merugikan salah satu pihak.

Sebenarnya, tidak bisa dipungkiri bahwa utang pinjaman sering kali menyelamatkan Anda dari masalah finansial. Walaupun demikian, agama Islam sangat tidak menganjurkan berhutang (kecuali jika kondisinya darurat).

Kalaupun dalam kondisi darurat, usahakan jangan pernah pinjam uang di bank. Lebih baik pinjam kepada saudara dekat atau keluarga untuk menghindari riba. Mengurangi hutang sangat dianjurkan dalam manajemen keuangan menurut Islam.

Dengan kata lain, jika Anda masih memiliki tunggakan pinjaman sebaiknya segera melunasinya. Ini karena, dalam Islam membayar hutang hukumnya wajib. Bahkan, saat seseorang meninggal tetapi masih berhutang, pihak yang wajib melunasinya yaitu ahli warisnya.

3. Menabung

Bagi kebanyakan orang, menyisihkan sebagian penghasilan untuk menabung mungkin sulit dilakukan. Tidak jarang orang-orang menganggap penghasilannya berkurang, dengan alasan harus ditabung.

Akan tetapi, menabung justru sudah membantu setiap umat manusia dalam mempersiapkan kehidupan di masa mendatang. Seperti yang tertuang dalam hadits H.R Bukhari Muslim yang menganjurkan untuk menyisihkan sebagian harga agar ditabung. Menabung adalah salah satu manajemen keuangan menurut Islam yang juga perlu diperhatikan.

Biasanya manfaat menabung mulai bisa dirasakan saat uang sudah terkumpul banyak. Jika Anda memiliki tabungan, dengan mempunyai cadangan dana bisa dipakai kapan saja saat dibutuhkan.

Dengan kata lain, tabunglah sedikit yang Anda dari sekarang. Bisa menyisihkannya sekitar Rp.100.000,- per minggu, maka dalam setahun uang menjadi Rp.3.600.000,-.

4. Menyisihkan Sebagian Uang untuk Dijadikan Modal usaha

Manajemen keuangan menurut Islam selanjutnya adalah menyisihkan uang. Setiap bulan, sisihkan gaji atau penghasilan Anda untuk membeli aset, investasi atau modal usaha. Agama Islam memang menganjurkan umatnya menjalankan bisnis guna mencari nafkah.

Selain itu, Islam juga menganjurkan Anda untuk menyisihkan sebagian uang sebagai tambahan modal usaha. Namun, jangan sampai keuntungan usahanya dipakai buat keperluan yang bersifat konsumtif.

Sebenarnya, hal yang membedakan antara orang kaya, orang kelas menengah serta orang miskin yaitu, kebanyakan orang kaya lebih memilih aset. Sementara orang di kalangan kelas menengah atau orang miskin lebih memilih menghabiskannya untuk keperluan konsumtif.

Tidak jarang masyarakat di kelas menengah beranggapan bahwa mereka sudah membeli aset, namun sebaliknya justru membeli barang yang  bersifat konsumtif atau liabilitas.

Pengertian liabilitas itu sendiri adalah barang yang dapat mendatangkan pengeluaran. Sementara aset merupakan modal atau barang untuk menghasilkan keuntungan. Seperti mengajukan pinjaman pembelian mobil demi menjaga gengsi.

Pada akhirnya, Anda akan terbebani oleh biaya perawatan, hutang dan pengeluaran lainnya. Inilah yang disebut sebagai liabilitas. Sementara aset, misalnya membeli mobil untuk kebutuhan jualan atau barang logistik.

5. Infaq, Zakat dan Sedekah

Mengeluarkan zakat merupakan salah satu poin rukun Islam bagi umat Muslim. Zakat mampu menyucikan harta benda. Hal ini wajib ditunaikan, sebab sebesar 2,5% dari jumlah penghasilan Anda, di dalamnya ada hak fakir miskin.

Sementara sedekah dan infaq juga dianjurkan walaupun bersifat sunah. Dengan mengeluarkan infaq, sedekah dan zakat, Anda sudah membantu fakir miskin di lingkungan sekitar yang memang benar-benar memerlukan bantuan.

6. Hidup Sederhana

Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia sekaligus sosok seorang muslim yang begitu sederhana. Walaupun beliau beserta sang istri Khadjah sudah hidup bergelimang harta, tetapi harta tersebut dipakai untuk membantu orang miskin dan menyebarkan dakwah.

Bagi umat muslim, Anda harus mencontoh perilaku dari Rasulullah SAW. Dimana hidup sederhana ialah awal kebahagiaan. Walaupun ada orang yang beranggapan jika hidup sederhana merupakan hidup serba kekurangan.

Tapi dalam Islam, hidup sederhana ialah gaya hidup tertentu yang bertujuan agar dijauhkan dari sifat tamak dan serakah. Inilah salah satu manajemen keuangan menurut Islam yang menjadikan diri selalu beersyukur. Dengan hidup sederhana kita selalu merasa bersyukur dengan apa yang diberikan serta membentuk mental kaya, karena kita selalu merasa cukup dengan rezeki yang telah diberi.

7. Persiapkan Dana Darurat

Manajemen keuangan menurut Islam juga diperlukan ketika kondisi darurat. Setiap orang, tidak pernah tahu kapan bencana atau musibah akan datang. Maka dari itu, sebaiknya umat muslim selalu berusaha dan berikhtiar untuk mempersiapkan diri menghadapi masa yang akan datang, dengan mengalokasikan dana darurat.

Itulah 7 poin penting dalam manajemen keuangan menurut Islam yang wajib dicontoh, agar hidup tetap berkah dan sejahtera. Semoga bermanfaat.