Cerdas Mental Sukses Finansial

Materi Akuntansi Syariah – Lengkap

Materi Akuntansi Syariah

Materi akuntansi syariah memang menekankan pada 2 hal yaitu, akuntabilitas serta pelaporan. Ini karena fungsi dari akuntansi salah satunya untuk memudahkan pelaporan keuangan yang rapi dan benar. Namun, imbuhan kata syariah membuat segala proses dilakukan sesuai dengan kaidah Islam.

Praktik Akuntansi Syariah pada Masa Pemerintahan Islam

Pada zaman Rasulullah SAW, hal yang direkomendasikan oleh para sahabat yaitu perlunya catatan untuk penanggungjawaban penerimaan pengeluaran negara. Sistem pembukuannya menggunakan model:

  1. 1. Jaridah Al-Kharaj. Dimana mempertunjukkan hutang individu atas zakat tanah, hasil pertanian, serta hutang dalam hal hewan ternak hingga cicilan. Hutang individu dicatat dalam satu kolom, sedangkan pencatatan cicilan di kolom berbeda.
  2. Jurnal pengeluaran yang mencatat segala kebutuhan (kas keluar)
  3. Jurnal dana hanya berisi catatan pemasukan dan pengeluaran serta segala hal yang berhubungan dengan zakat.
  4. Jaridah Al-Musadarin, yaitu laporan khusus mencatat penerimaan denda atau sita sebagai konsekuensi individu yang tidak sesuai syariah, termasuk bila ada pihak yang melakukan korupsi atau tindak laku kejahatan berhubungan dengan uang.

Konsep Akuntansi Syariah

Entitas Bisnis. Dimana perusahaan atau lembaga yang dianggap sebagai entitas ekonomi serta hukum di luar kepentingan berbagai pihak terlibat ataupun secara pribadi.

Berhubungan. Aktivitas akuntansi syariah dianggap akan berjalan terus, hal ini menunjukkan konsistensinya.

Stabilitas Moneter. Syarat bahan uang yang digunakan haruslah berdasar emas agar stabil dan nilainya setara dengan benda.

Zakat. Salah satu tujuan akuntansi syariah adalah perhitungan uang zakat. Harus mengeluarkannya sesuai periode zakat haul, yaitu selama 1 tahun kemudian dihitung pada akhir tahun.

Tujuan Akuntansi Syariah

4 Tujuan akuntansi syariah:

  1. Menentukan hak ataupun kewajiban antara dua pihak dalam transaksi akuntansi syariah yang berkaitan dengan prinsip-prinsip Islam serta hal-hal kewajaran.
  2. Meningkatkan kemampuan pengaturan serta aktivitas kerja produktif dari lembaga keuangan syariah.
  3. Menyiapkan informasi laporan keuangan secara benar dan sesuai kaidah Islam.
  4. Menciptakan penyusunan standar akuntansi secara konsisten agar menarik dan menjaga kepercayaan klien terhadap keuangan syariah.

Karakteristik Akuntansi Syariah

Beberapa karakteristik yang terdapat dalam akuntansi syariah:

  1. Transaksi keuangan dalam akuntansi syariah ini dilakukan berdasarkan prinsip saling paham.
  2. Prinsip kebebasan transaksi diakui dan dijalankan selama objeknya halal dan baik bila dipandang dengan sudut pandang agama Islam.
  3. Transaksi dilakukan setelah menyepakati perjanjian yang jelas untuk mementingkan keuntungan semua pihak menggunakan satu akad. Tetapi tidak melaksanakan dua transaksi bersamaan dengan satu akad.

Postulat Akuntansi Syariah

Entitas. Ini dilaporkan dan disetujui adalah akuntansi syariah yaitu lembaga terpisah dari organisasi tetapi sifatnya tidak lepas dan bergantung sebagai manusia bertanggung jawab kepada Allah.

Mukallaf. Meski entitas bukanlah manusia yang memiliki tanggung jawab tetapi harus memiliki sifat mukallaf karena merupakan ciptaan manusia untuk mencapai tujuan.

Informasi Kualitatif dan Kuantitas. Laporan-laporan harus mencakup informasi secara kualitatif yaitu penjelasan-penjelasan mengenai data kuantitatif (laporan keuangan).

Terus berjalan. Perusahaan haruslah tetap berjalan agar segera menentukan nilai dan harga dari kekayaan yang dimiliki.

Amanah. Hal yang terpenting, akuntansi syariah haruslah berdasar hukum Islam dalam Al-Quran.

Proses Pembangunan Akuntansi Syariah

Langkah dan Prosesnya:

  1. Menginventariskan aturan-aturan dan nilai terkandung dalam Al-Quran serta hadits terutama berkaitan dengan ibadah muamalah.
  2. Penentuan proses perusahaan dalam masyarakat dengan tujuan mendirikan perusahaan sesuai dengan nilai-nilai dalam Al-Quran dan hadits.
  3. Mengatur bentuk sekaligus isi laporan keuangan yang berfokus pada tujuan pendirian perusahaan.
  4. Mengikuti kebiasaan yang sedang berlaku di masyarakat, namun tidak melawan atau bertentangan dengan hukum-hukum Islam Al-Quran serta hadits.

Aliran pemikiran Akuntansi Syariah

Apa saja aliran dalam akuntansi syariah? Filosofis-Teoritis, merupakan aliran berusaha melahirkan teori-teori akuntansi yang lahir dari ajaran Islam tanpa ada pencampuran paham akuntansi konvensional. Praktik pada lembaga keuangan syariah menuntut menggunakan metode pencatatan sesuai prinsip Islam.

Kelebihan Akuntansi Syariah

Beberapa kelebihan akuntansi syariah yaitu:

1. Bagi Hasil

Sistem akuntansi syariah tidak menerapkan bunga atau riba yang dilarang oleh agama, namun menggunakan sistem bagi hasil yaitu menanggung risiko bersama antara pihak-pihak terlibat.

Keuntungan akan lebih jelas terlihat serta kesepakatan telah diketahui dan dipaparkan di awal. Dua pihak yang terlibat dalam sistem bagi hasil ini adalah pemilik serta pengelola modal.

2. Prinsip Murabahah

Akuntansi syariah dalam prinsip jual-beli juga menerapkan sistem sesuai ketentuan agama Islam. Contohnya transaksi antara nasabah yang ingin mengajukan kredit kepada sebuah bank. Prinsip murabahah yang ditetapkan ini membuat sistem kerja dengan kesepakatan di awal.

Kedua pihak terlibat harus membicarakan bunga yang harus dibayarkan dan diterima oleh masing-masing tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu suku bunga berlaku.

3. Bebas Riba

Jelas penetapan bunga atau kelebihan dari total pinjaman saat pengembalian merupakan larangan dari aturan dan ketentuan agama. Akuntansi syariah terbebas dari unsur ini. Penyajian laporannya menggunakan prinsip time value of money serta disusun sebagus mungkin agar memuaskan investor.

4. Tenggang Rasa

Akuntansi syariah selain fokus pada pelaksanaan kepentingan akuntansi, tetapi juga terdapat unsur zakat yang menjadi kelebihannya. Selain itu, akuntansi syariah juga memikirkan kepentingan pihak-pihak terlibat dan menerapkan sikap toleransi.

5. Sesuai Islam

Dalam melaksanakan tujuannya, menggunakan prinsip dan dasar hukum Agama Islam. Oleh karena itu, perusahaan yang menerapkan harus memiliki tanggung jawab sosial serta etika bisnis sangat besar.

Bila berbicara mengenai akuntansi pasti tidak lepas dari laporan keuangan, namun materi akuntansi syariah sangatlah beragam walaupun ada satu ciri khas yang melekat, yaitu segala hal bersandar pada dasar hukum Islam.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *