Cara Allah Mengatur Pembagian Rezeki Menurut Islam

Pembagian Rezeki Menurut Islam

Pembagian Rezeki Menurut Islam

Manusia adalah hamba Allah yang paling sempurna di muka bumi ini. Saking sempurnanya, setiap dari mereka telah mendapatkan bagian rezeki masing-masing. Pembagian rezeki menurut Islam dilakukan berbagai macam cara dan wasilah.

Ada kalanya seseorang mendapatkan rezeki tanpa harus bekerja keras. Dimana rezeki tersebut datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Ini tidak lain adalah wujud dari kebesaran dan kekuasaan Allah yang Maha Luas dan tidak Terbatas.

Macam-Macam Cara Pembagian Rezeki Menurut Islam

Jalan Allah dalam memberikan rezeki kepada seorang hamba tidaklah tunggal. Masing-masing individu pun memiliki bagian rezekinya sendiri, termasuk anak kecil. Berikut adalah beberapa cara pembagian rezeki menurut Islam yang wajib dipahami:

1. Rezeki yang Diperoleh Lantaran Syukur

Pembagian rezeki oleh Allah kepada hamba-Nya adakalanya dilakukan karena rasa syukur seseorang. Khususnya bagi seseorang yang senantiasa menerima dan mensyukuri berapapun pemberian Allah. Hal ini lantaran Allah sangat menyukai orang-orang yang bersyukur. Inilah salah satu pembagian rezeki menurut Islam, rasa syukur menumbuhkan ketenangan dan ketenteraman dalam hidup. Serta menumbuhkan mental kaya, karena kita selalu merasa cukup dengan apa yang kita miliki.

Dalam sebuah ayat Al-Qur’an QS. Ibrahim: 7 disebutkan bahwa, “Sesungguhnya apabila engkau bersyukur, niscaya akan Kami tambahkan (kenikmatan) kepada engkau”.

2. Rezeki dari Arah Tak Terduga

Kasih sayang Allah kepada hamba-Nya tidak terbatas. Sehingga, meski tidak sedikit umat manusia yang berbuat dosa, mereka tetap dikasihani oleh Allah. Salah satu wujudnya adalah rezeki yang berasal dari arah tak disangka-sangka. Pembagian rezeki dengan jalan ini bahkan dijelaskan dalam Al-Qur’an QS. Al-Thalaq: 2-3.

3. Rezeki Lantaran Banyak Istighfar

Salah satu perintah di dalam Islam adalah memohon ampunan kepada Allah (istighfar). Menyadari bahwa setiap manusia tentu pernah berbuat kesalahan dan dosa, baik dosa kecil ataupun dosa besar. Namun, siapa yang menyangka bahwa kadangkala Allah membagi rezeki kepada hamba-Nya yang banyak istighfar. Istghfar juga salah satu cara melancarkan rezeki yang perlu diketahui.

Dalam Qur’an surah Nuh: 10-11 disebutkan bahwa, “Istighfarlah engkau kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, tentu Dia akan mengirimkan hujan yang lebat kepada engkau dan memperbanyak hartamu”.

4. Rezeki yang Sudah Dijamin

Selain beberapa cara pembagian rezeki dalam Islam di atas, Allah pun juga sudah menetapkan rezeki yang dijamin bagi setiap orang. Oleh karena itu, seorang hamba sebaiknya tidak perlu khawatir tidak kebagian rezeki karena janji Allah itu nyata.

Bahkan Allah menegaskan hal ini dalam Qur’an surah Hud: 6 yang artinya, “Tidak ada satupun makhluk melata yang bergerak di bumi ini namun tidak dijamin rezekinya oleh Allah”.

Ayat ini menandakan bahwa Allah tidak pandang bulu dalam membagi rezeki kepada hamba-Nya. Baik itu hamba yang bertaqwa, kufur nikmat bahkan kepada hewan sekalipun. Ini adalah bukti kasih sayang Allah yang terlampau besar kepada setiap hamba-Nya.

5. Rezeki yang Diperoleh Lantaran Usaha Keras

Meskipun setiap makhluk di bumi telah dijamin rezekinya oleh Allah, bukan berarti mereka tidak diperintahkan untuk bekerja keras. Karena ternyata ada jenis rezeki yang diberikan karena usaha dan kerja keras seseorang. Carilah pekerjaan yang halal karena pekerjaan halal akan menghasilkan rezeki yang halal dan barokah sehingga memberikan ketenangan ketika mnedapatkannya.

Dalam sebuah ayat Al-Qur’an QS. An-Najm: 39 telah dijelaskan bahwa manusia tidak akan memperoleh apapun kecuali apa yang telah dikerjakannya”.

Ayat ini memerintahkan kepada manusia untuk tidak pasif dalam berusaha, khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan dan mencari rezeki. Dan Allah telah menjamin bahwa mereka akan memperoleh sesuatu sesuai dengan usaha yang telah dilakukan.

6. Rezeki yang Didapat dengan Jalan Pernikahan

pembagian rezeki menurut Islam selanjutnya adalah dengan menikah. Menikah merupakan salah satu tuntunan dan ajaran Islam. Bahkan, seseorang yang sudah mencukupi usianya untuk menikah disarankan untuk segera menikah. Meskipun mereka terbilang pas-pasan bahkan tidak memiliki harta. Sebagaimana penjelasan Al-Qur’an surah An-Nur: 32:

“Dan nikahkanlah orang-orang di antara kalian yang masih bujang. Serta orang yang layak dari budakmu, baik itu laki-laki ataupun perempuan. Apabila mereka dalam keadaan miskin, niscaya Allah akan memberikan kecukupan dengan karunia yang dimiliki-Nya”.

Dari ayat ini dapat diambil pemahaman bahwa faktor ekonomi yang pas-pasan bukanlah penghalang bagi seseorang untuk menikah. Karena setelah menikah, Allah akan memberikan jalan dan petunjuk serta menjamin rezekinya. Dengan catatan harus berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh.

7. Rezeki Lantaran Anak

Selain pembagian rezeki melalui jalur pernikahan, Allah juga membagi rezekinya dengan jalur anak. Hal ini didasari oleh pemahaman bahwa anak juga merupakan seorang hamba yang dijamin rezekinya. Sehingga, rezeki seseorang juga bisa mengalir lewat anak yang ditanggung.

Dalam Qur’an surah al-Israa’ 31 dijelaskan bahwa, “Janganlah engkau membunuh anak-anakmu lantaran takut miskin. Kamilah yang nantinya akan menanggung rezekinya dan rezekimu”.

Dengan demikian, hidup di dunia ini tidak perlu risau dengan hal finansial dan sebagainya. Karena Allah tidak akan memberikan beban dan tanggung jawab melebihi kemampuan hamba-Nya.

8. Rezeki Lantaran Sedekah

Jenis pembagian rezeki dalam Islam yang selanjutnya adalah rezeki karena rajin bersedekah. Sedekah adalah ajaran yang sangat utama dalam Islam. Seberapapun harta yang didapatkan, Islam senantiasa menganjurkan sedekah. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah: 245,

“Barangsiapa yang bersedia memberi pinjaman kepada Allah berupa pinjaman yang baik (sedekah dan infaq), niscaya Allah akan melipat gandakan bayaran kepadanya dengan lipatan yang sangat banyak”.

Sedekah seseorang tidak akan mengurangi hartanya. Bahkan, akan diganti dengan sesuatu yang lebih baik. Ini adalah janji Allah yang pasti ditepati.

Ada beragam pembagian rezeki menurut Islam yang wajib dipahami oleh manusia. Sehingga, mereka tidak akan menjadi hamba yang kufur nikmat karena kasih sayang Allah sangat besar kepada setiap umat-Nya. Bahkan, tanpa memintapun seseorang akan diberi rezeki yang baik.

 

Beberapa Alasan Kita Beruntung Menjadi Umat Islam

Kita Beruntung Menjadi Umat Islam

Kita Beruntung Menjadi Umat Islam

Sungguh beruntungnya kita yang beragama Islam. Islam adalah agama rahmatan lil’alamin atau rahmat bagi alam semesta. Islam juga merupakan agama terakhir yang paling sempurna dibandingkan dengan agama-agama sebelumnya. Oleh karena itu ukhti dan akhi harus merasa bersyukur bisa memeluk agama Islam.

Kita Beruntung Menjadi Umat Islam

Kebenaran yang ada di dalam agama Islam sudah tidak bisa diragukan lagi. Kebenaran-kebenaran tersebut bisa kita lihat pada hal-hal berikut ini.

1. Al-Quran

Alquran sebagai kitab suci yang otentik. Ukhti dan akhi, sejak Al-quran diturunkan kondisinya tetap asli sampai sekarang. Tidak ada perubahan sedikitpun dari ayat-ayat Al-quran. Betapa banyak keistimewaan dan kegunaan Al-Quran yang perlu kita ketahui. Agar semakin tumbuh cinta kita dengan Al-Quran.

2. Isi Al-Quran lengkap

Sebagai kitab suci yang diturunkan terakhir, Al-quran memiliki isi yang lebih lengkap dari pada kitab-kitab suci sebelumnya. Al-quran juga ditujukan kepada seluruh umat manusia yang ada di dunia ini. Sedang kitab suci lainnya seperti Al-kitab hanya diserukan kepada Bani Israel.

3. Isi Alquran sesuai dengan Ilmu Pengetahuan Modern

Apakah ukhti dan akhi tahu bahwa isi Al-Quran sesuai dengan ilmu pengetahuan modern. Hal ini diakui oleh Dr. Marice Bucaille dari Perancis dalam bukunya “The Bibel, the Quran and Science.”

Pada konklusi terakhir dalam studi perbandingan Quran dan Bibel, maka semua pernyataan mengenai ilmu pengetahuan dalam Al-quran adalah sesuai dengan ilmu pengetahuan modern. Sedangkan keterangan-keterangan dalam Al-kitab mengenai masalah yang sama, tidak bisa diterima oleh ilmu pengetahuan modern.

Sebagai contoh, Al-kitab mengatakan bahwa tata surya kita itu pusatnya adalah bumi. Padahal menurut ilmu pengetahuan, tata surya pusatnya adalah matahari. Jadi antara Bibel dengan ilmu pengetahuan saling bertolak belakang.

Seorang Napoleon pun menyatakan ke-Islamannya. Pada masa sekarang telah ditemukan oleh Kant La Place tentang kebenaran posisi tata surya. Menurut Kant, tata surya kita, benda-benda langit itu “saling mengedari”, tidak ada yang berhenti. lni sangat sesuai dengan Alquran dalam ayat “wa kullun fii falakin yasbahuun” yang artinya, “dan setiap benda itu saling mengedari pada garis edarya.”

4. Al-Quran Adalah Murni Wahyu Allah

Beruntung Menjadi Umat Islam

Al-Quran itu murni wahyu yang berasal dari Allah SWT. Bahkan beberapa tokoh dunia mengakui bahwa bahwa Al-Quran itu adalah wahyu Tuhan yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw sebagai mukzijat yang paling besar. Betapa kita beruntung menjadi umat Islam dan bangga dengan Islam.

Al-Quran ini adalah benar-benar wahyu Tuhan yang didiktekan oleh Jibril kepada Muhammad. Ia sempurna pada setiap hurufnya, ia merupakan mukjizat yang tetap aktual hingga kini, sebagai bukti kebenarannya, dan kebenaran Muhammad selaku Rasulullah, dan di antara keajaibannya lagi ialah terletak pada kandungan ajaran-ajarannya, nubuat tentang masa depan, dan keterangan- keterangannya begitu tepat, sehingga meyakinkan, bahwa Muhammad yang buta huruf itu tak mungkin menciptakannya sendiri.

5. Al-Quran paling banyak dibaca

Al-Quran boleh jadi merupakan kitab yang paling banyak dibaca orang di muka bumi dan pasti banyak diingat serta yang paling berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari bagi para yang mempercayainya. Al-Quran itu sangat praktis untuk memberikan pembahasan tentang kehidupan yang baik. Kita beruntung menjadi umat Islam karena telah memiliki Al-Quran sebagai pedoman hidup yang menuntun ke jalan yang benar dan juga sebagai peringatan.

6. Al-Quran adalah Buku Puisi, Kaidah dan Hukum

Semua terkumpul menjadi satu dan dihormati oleh sekian banyak ras manusia sebagai mukjizat, karena kemurnian gaya, karena hikmah dan karena kebenarannya. Al-Quran diakui oleh Muhammad sendiri sebagai mukjizat yang paling istimewa, dan memang demikianlah kenyataannya.

7. Akidah dalam Agama Islam

Akidah Islam adalah Tauhid Murni (mengesakan Tuhan Yang Maha Esa), sebagai kelanjutan dari akidah agama-agama sebelum Islam. Yang dimaksudkan Tauhid Murni adalah sebagaimana disebutkan dalam Syahadatain (dua kalimat syahadat).

Tauhid Murni merupakan akidah bagi semua agama dari Allah yang diturunkan kepada semua manusia sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, Hal ini dapat diketahui karena telah disebutkan dalam Ulangan: 39, Keluaran: 3, Raja-raja I: 60, Raja-Raja II: 15, Yesaya: 9, Yesaya: 21, Yesaya: 9, Matius:10 dan lain-lain.

Jadi, sebenarnya ukhti dan akhti ayat tauhid itu sudah dikacaukan oleh ayat-ayat lain yang ada di dalam alkitab tentang Yesus. Kemudian dalam kisah Rasul: 36 yang mengatakan bahwa Yesus dijadikan Tuhan oleh Allah.

8. Mukjizatnya

Ukhti dan akhi pasti tahu bahwa Allah memberikan mukjizat kepada Nabi dan Rasulnya. Mukjizat itu diberikan sebagai bukti kebenaran ajaran yang dibawa oleh nabi dan rasul Allah. Allah memberikan mukjizat itu ketika para Nabi atau Rasul menghadapi suatu kondisi yang Ia sendiri tidak mampu mengatasinya. Seperti Nabi Musa menghadapi Fir’aun, Allah memberinya sebuah tongkat yang bisa berubah menjadi ular, atau bisa membelah lautan, dan lain lain.

Ukhti dan akhi, mukjizat itu ada dua macam. Mukjizat missiyah (inderawi) dan mukjizat maknawiyah. Mukjizat missiyah adalah mukjizat yang bisa dilihat oleh panca indera.

Mukjizat dalam Al-Quran bisa ditemukan oleh orang-orang yang berpengetahuan. Mereka yang memiliki ilmu pengetahuan akan merasa kagum dengan isi Al-Quran, Karena isi Al-Quran penuh dengan berbagai ilmu pengetahuan yang sangat lengkap. Mempelajari Al-Quran mampu menumbuhkan energi positif dan membentuk mental kaya dalam diri. Oleh karena itu kita beruntung menjadi umat Islam dan semakin bangga dengan Islam.

Sebagai bukti, seorang ahli kandungan dari Inggris pernah membaca surat Az-Zumar: 6 (terjemahannya) dalam sebuah pameran di London. Saat mengamati surat tersebut ia sangat kagum dengan isinya. Kekaguman dokter tersebut karena Muhammad adalah seorang yang buta huruf dan tidak pernah belajar ilmu biologi dapat menerangkan sebuah kejadian dalam kandungan seorang ibu.

Itulah beberapa alasan kenapa kita beruntung menjadi umat Islam. Setelah membaca alasan-alasan tersebut bukankah ukhti dan akhi juga berpikir “Benar-benar kita beruntung menjadi umat Islam” bukan ?

 

Beberapa Kiat-Kiat Agar Menjadi Pintar Ala Islam

Pintar Ala Islam

 

Pintar Ala Islam

Menjadi pintar adalah keinginan dari setiap orang di dunia ini. Ukhti dan akhi juga pasti ingin bukan untuk menjadi pintar ? Banyak hal yang bisa diraih jika kita pintar. Seperti berprestasi di bidang akademik dan membanggakan kedua orang tua.

Kiat-kiat Pintar Ala Islam

Islam mengajarkan kepada kita bahwa menjadi pintar haruslah diraih dengan jalan yang baik. Hal ini dikarenakan kebaikan inilah yang nantinya akan menjadi cahaya dan penerang di dalam kehidupan ukhti dan akhi.

Artikel kali ini akan membahas tentang kiat-kiat agar menjadi pintar ala Islam. Jadi ukhti dan akhi wajib untuk menyimak baik-baik informasi berikut ini.

1. Tidak Meninggalkan Sholat

Kiat agar menjadi pintar ala Islam yang pertama adalah menjada sholat. Ukhti dan akhi, Sholat bukan hanya sebuah kewajiban. Tidak hanya sholat wajib, kita juga dianjurkan melaksanakan sholat sunnah sebagai jalan mendekatkan diri pada Allah. Sholat memiliki manfaat terutama bagi kecerdasan otak, oleh karena itulah Allah SWT memerintahkan kita untuk sholat.  Seperti yang ukhti dan akhi ketahui bahwa otak membutuhkan oksigen agar tetap bisa digunakan dan oksigen didapat dari darah.

Sedangkan darah sendiri, sangat sedikit yang mengalir ke otak. Karena, jantung kurang mampu untuk memompa banyak darah untuk sampai ke otak. Otak bisa mendapatkan cukup oksigen dari darah dengan cara bersujud. Sujud termasuk dalam gerakan sholat, jadi sholat mampu meningkatkan kecerdasan otak.

2. Doa

Jika ukhti dan akhi menginginkan kepintaran, maka berdoalah kepada Allah SWT. Maka niscaya Allah akan memberikannya jika ukhti dan akhi berusaha dan benar-benar berdoa dengan kusyuk.

Meminta kepada Allah dan meyakini bahwa tidak ada yang mustahil dari Allah SWT. Dari situ maka penting untuk berdoa karena berdoa kepada Allah adalah sebenar-benarnya tempat meminta. Doa adalah senjata seorang muslim yang mampu memberikan kekuatan serta pikiran positif kepada Allah. Hingga mampu membentuk mental kaya karena kita hanya berharap kepada Allah.

3. Berserah Diri Kepada Allah

Orang yang berserah kepada Allah adalah orang yang beriman dan bertaqwa. Ia adalah orang yang mencoba untuk menghindari dosa. Meninggalkan dosa dapat membuat seseorang memiliki pengetahuan yang lebih baik.

Perlu diketahui bahwa dosa atau kegelapan tidak dapat berdampingan dengan cahaya pengetahuan. Hal tersebut karena Allah tidak memberikan pengetahuan kepada orang orang yang berbuat dosa. Seseorang yang melakukan dosa tidak dapat berfikir dengan jernih. Jika ukhti dan akhi banyak melakukan dosa, otomatis otak akan terus memikirkannya sehingga ukhti dan akhi tidak bisa mempelajari sesuatu.

4. Cukup Istirahat dan Tidur

kiat agar menjadi pintar ala Islam selanjutnya adalah istirahat dan tidur yang cukup. Ukhti dan akhi harus memberikan  waktu yang cukup pada otak untuk mengatur arsip-arsip pada saat tidur. Karena otak akan bekerja mengarsip data-data yang didapat pada siang hari saat ukhti dan akhi tertidur. Sehingga penting untuk memberikan waktu tidur yang cukup.

Saat kita tidur otak kita ibarat kantor yang sibuk, mengatur dan mengarsipkan data yang terkumpul di siang hari. ukhti dan akhi perlu memberi cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Tidur juga penting untuk regenerasi sel otak dan mengurangi stres yang bisa mengganggu fungsi otak.

5. Makan Makanan Manis

Ternyata memakan makanan yang manis bisa membuat pintar loh ukhti dan akhi. Para ilmuan dan ahli mengungkapkan bahwa makanan manis bisa meningkatkan memori atau daya ingat seseorang. Makanan tersebut seperti madu dan buah kismis serta mengunyah jenis resin getah tertentu. Kamu bisa menggunakan madu sebagi kiat agar menjadi pintar ala Islam untuk menu harian yang menyehatkan.

6. Bekam

Hijamah atau di Indonesia sering di kenal dengan Bekam adalah praktik pengobatan yang sering dilakukan oleh Nabi Muhammad bersama dengan rekan-rekannya. Hijamah di Indonesia lebih di kenal sebagai praktik untuk mengobati berbagai macam penyakit dan menjaga kesehatan.

Abu Hurairah (R.A) melaporkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika ada sesuatu yang sangat baik untuk dijadikan obat, itu adalah bekam (hijama).”

7. Selalu Mengingat Allah

Selalu mengingat Allah dapat meningkatkan daya ingat otak pada manusia. Jadi ukhti dan akhi haruslah senantiasa mengingat Allah jika ingin menjadi pintar.

8. Menghafal Al-Quran

Kiat-kiat agar menjadi pintar selanjutnya adalah dengan menghafal Al-Quran. Alasannya karena metode menghafal terbukti bisa menambah daya ingat. Selain itu juga orang yang menghafal Al-Quran daya serap  ingatannya akan menjadi semakin tajam. Dengan menghafal A-quran, ukhti dan akhi juga akan mendapat pahala yang besar.

Sebenarnya ukhti dan akhi juga tidak harus menghafal Al-Quran jika belum mampu. Karena cukup dengan membaca Al-Quran pada saat Subuh dan Maghrib, maka daya ingat ukhti dan akhi juga bisa meningkat. Itulah keajaiban dari Al-Quran.

9. Menjalankan Puasa Sunnah

Menjalankan puasa sunah bisa membuat ukhti dan akhi menjadi pintar. Hal ini dikarenakan laparnya orang yang berpuasa bisa menjadikan orang berpikir lebih cerdas jika dibandingkan dengan tidak berpuasa. Tapi ada hal yang ukhti dan akhi perlu perhatikan yaitu, puasa sunah yang dijalankan haruslah benar-benar diniati karena Allah.

10. Befikir Positif

Ukhti dan akhi haruslah senantiasa berfikir positif.  Karena perasaan stress dan kecemasan sangat ampuh menghancurkan neuoran otak ukhti dan akhi, sekaligus menghalangi proses produksi neuron tersebut. Oleh karena itu, ukhti dan akhi bisa terus berusaha berfikiran positif setiap harinya.

11. Meningkatkan Aktivitas Olahraga

kiat agar menjadi pintar ala Islam yang terkhir adalah meningkatkan aktivitas olahraga. Ketika tubuh ukhti dan akhi bergerak karena melakukan olahraga, oksigen akan semakin terpompa. Sehingga proses neurogenesis pun menjadi lebih optimal. Hal itu bisa membantu terciptakan sel-sel otak yang baru. Sehingga jalan peningkatan IQ pun semakin terbuka lebar.

Itulah kiat-kiat agar menjadi pintar ala Islam. Jadi, jika ukhti dan akhi ingin memiliki kepintaran, sebaiknya ukhti dan akhi melakukan atau mempraktekan kiat-kiat agar menjadi pintar di atas.

 

 

Beberapa Kriteria Memilih Jodoh Dalam Islam

Kriteria Memilih Jodoh Dalam Islam

Kriteria Memilih Jodoh Dalam Islam

Ukhti maupun akhi pasti ingin mendapatkan jodoh yang sholeh maupun sholehah bukan ? Mendapatkan jodoh yang baik serta sholeh atau sholehah merupakan keinginan semua orang muslim.

Kriteria Memilih Jodoh Dalam Islam

Sebagian dari mereka mungkin masing bingung atau belum mengerti seperti apa sih kriteria memilih jodoh dalam Islam ? apakah ukhti dan akhi juga tidak tahu akan hal itu ? Jika iya simaklah informasi mengenai kriteria memilih jodoh dalam islam berikut ini.

1. Beragama Islam

Kriteria pertama adalah beragama Islam. Ini mungkin kriteria mendasar namun sangat penting untuk diperhatikan dalam memilih jodoh atau pasangan hidup. Karena, Allah tidak memperbolehkan seorang perempuan menikah dengan laki-laki non muslim begitu pula sebaliknya. Jadi saat ukhti dan akhi akan memilih jodoh pilihlah yang beragama islam sama seperti ukhti dan akhi.

2. Memiliki Akhlak Mulia

Perhatikanlah akhlak saat akan memilih jodoh. Ukhti dan akhi, pilihlah pasangan yang memiliki akhlak mulia. Hal ini karena akhlak yang mulia bisa mencegah seseorang dari perkataan dan perbuatan yang tidak menyenangkan. Selain itu, orang yang memiliki akhlak mulia cenderung selalu menjaga hubungan dengan baik terhadap orang lain maupun Sang Pencipta.

Memilih pasangan yang memiliki akhlak mulia akan membuat hidup ukhti dan akhi bahagia karena pasangan yang berakhlak mulia akan selalu bersikap lembut dan berusaha membahagiakan pasangannya. Pastinya ukhti dan akhi ingin diperlakukan begitu bukan oleh jodoh ukhti dan akhi nantinya ?

3. Selalu Menjaga Sholat

Selalu menjaga sholat merupakan kriteria memilih jodoh dalam Islam berikutnya. Yang dimaksud dengan menjaga sholatnya adalah dengan melaksanakan tepat waktu, dan menjaga wudhunya. Selain itu sholat juga harus dijalankan dengan khusyu. Terlebih mampu melaksanakan sholat sunnah yang dianjurkan untuk menyempurnakan sholat wajib.

Karena sholat adalah tiang agama yang harus ditegakkan supaya terhindar dari perbuatan yang dibenci Allah. Allah sangat mencintai orang yang bisa menjaga sholatnya, oleh karena itu carilah jodoh orang yang selalu menjaga sholatnya.

4. Selalu Ingat Kepada Allah SWT

Sebagai muslim, akhi dan ukhti tidak boleh meninggalkan kewajiban dan senantiasa menjaga keimanan serta hati untuk selalu ingat dan tunduk hanya kepada Allah. Jadi, carilah jodoh yang selalu ingat kepada Allah. Orang itu haruslah bisa membimbing ukhti dan akhi ke dalam kebaikan dan tidak menjerumuskan ukhti dan akhi ke dalam perbuatan yang dilaknat oleh Allah SWT.

5. Bermanfaat Bagi Orang Lain

Muslim yang sejati haruslah bermanfaat baik itu untuk keluarga maupun orang lain. Seperti yang Rasul sampaikan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Yang dimaksud dengan bermanfaat di sini tentunya dalam hal kebaikan dimana pun dia sedang berada.

Jika ukhti dan akhi mencari jodoh untuk dijadikan pasangan hidup hendaklah untuk memilih orang yang bermanfaat bagi orang lain.

Ciri orang yang bisa bermanfaat bagi orang lain yaitu akan membantu meringankan beban masyarakat yang dalam kesulitan. Selain itu akhi juga harus berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan hal itu. Akhi dan ukhti pastinya ingin bukan mendapatkan jodoh yang selalu perhatian dan peduli dengan ukhti dan akhi.

6. Tidak Boros Maupun Pelit

Sebenarnya, memakai dan membelanjakan uang yang dimiliki bukanlah sebuah masalah asalkan tidak menghabiskan uang tersebut secara berlebihan. Tidak hanya sekedar uang dan materi, namun dalam urusan lain seperti makan, ia juga tidak berlaku terlalu berlebihan akan tetapi juga tidak terlalu pelit. Hal demikian akan membentuk mental kaya dalam diri serta meningkatkan rasa syukur terhadap apa yang sudah diberikan oleh Sang Pencipta.

Semuanya akan dilakukan sesuai porsinya sebab segala sesuatu yang terlalu berlebihan bukanlah hal yang baik. Ukhti dan akhi carilah jodoh yang tidak boros maupun pelit.

7. Memahami Ajaran Islam

Paham tentang ajaran agama Islam serta dapat membaca ayat-ayat Al-Quran kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari adalah hal yang harus ukhti dan akhi pertimbangkan dalam memilih jodoh. Memahami tentang ajaran Islam adalah dasar yang sangat penting dalam mewujudkan rumah tangga yang berpondasi kokoh dan selalu memperoleh ridho dari Allah SWT.

8. Pandai Mengaji

Memilih Jodoh Dalam Islam

Ada banyak sekali kemuliaan bagi orang mengaji dan mempelajari Al-quran. Bukan hanya bisa menyejukkan hati, suara lantunan ayat Al-Quran juga bisa merangsang pertumbuhan otak anak serta meningkatkan intelegensinya. Jadi sangat penting khususnya bagi akhi untuk memilih istri yang pandai mengaji.

Tetapi bagi ukhti, juga harus memastikan jodoh ukhti pandai mengaji juga. Orang yang pandai mengaji termasuk ke dalam kriteria memilih jodoh dalam Islam.

9. Pandai Menjaga Waktu

Ukhti dan akhi,carilah pasangan yang pintar dalam menjaga waktu agar tidak sia sia. Dan juga senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan ghibah (menggunjing), perbuatan namimah (mengadu domba), serta mencari hal baik yang lebih bermanfaat.

Allah SWT tidak akan suka dengan orang yang suka menggunjing dan melakukan hal yang sia-sia. Jadi, pilihlah orang yang benar-benar pandai menjaga waktunya.

10. Selalu menjaga silaturahmi

Kriteria memilih jodoh dalam Islam selanjutnya adalah pandai menjaga silaturahmi. Ada baiknya ukhti dan akhi memilih orang yang selalu menyeru orang-orang agar tetap di jalan Allah dengan cara saling berkunjung. Serta mengamalkan kebaikan dengan sesama makhluk ciptaan Allah SWT.

10. Pandai Bersyukur

Sebagai seorang muslim, ukhti dan akhi harus pandai dalam mensyukuri pemberian Allah SWT. Ukhti tidak boleh berlaku kufur karena selain laki-laki tidak akan menyukainya, hal itu juga dibenci oleh Allah SWT. Oleh karena itu pilihlah orang yang juga pandai bersyukur. Ketika mencari jodoh pilihlah pasangan yang pandai bersyukur karena itu adalah salah satu kriteria memilih jodoh dalam Islam.

Itulah kriteria memilih jodoh dalam Islam. Semoga ukhti dan akhi bisa mendapatkan jodoh yang sesuai dengan kriteria tersebut amin.

Beberapa Manfaat Dari Hukum Islam yang Perlu Kita Ketahui

Manfaat Dari Hukum Islam

Manfaat Dari Hukum Islam

Islam adalah agama rahmatan lil’alamin atau rahmat bagi alam semesta. Banyak manfaat yang bisa ukhti dan akhi ambil dalam mempelajari tentang agama Islam terutama hukum Islam. Di dalam hukum Islam ada banyak sekali manfaat yang bisa digunakan di dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat Dari Hukum Islam

Apakah ukhti dan akhi tahu apa manfaat dari hukum Islam? Jika ukhti dan akhi belum tahu simaklah informasi mengenai manfaat dari hukum Islam berikut ini.

Sebagai Sarana Dakwah

Ukhti dan akhi, dakwah merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku manusia sesuai hukum yang benar. Sedangkan hukum Islam dalam kehidupan sehari hari dapat dijadikan sebagai dasar untuk memberikan pengetahuan atau ilmu agar segala urusan ukhti dan akhi bisa dilaksanakan dengan tata cara yang sesuai dengan ajaran Islam.

Media Komunikasi Terhadap Allah SWT

Dengan mengikuti hukum Islam, ukhti dan akhi otomatis akan mengetahui apa saja yang Allah perintahkan dan Allah larang. Saat ukhti dan akhi berada di dalam kondisi senang, sedih, atau mengharap sesuatu, ukhti dan akhi harus senantiasa mengingat Allah SWT dengan berdoa sesuai anjuran dalam syariat Islam. Dengan begitu, maka ukhti dan akhi akan menjadi hamba yang senantiasa mengingat dan diingat oleh Allah.

Sebagai Ladang Ibadah ukhti dan akhi

Dengan mengetahui, memahami, dan melaksanakan hukum Islam, setiap tindakan yang dilakukan ukhti dan akhi akan bernilai ibadah di sisi Allah. Ukhti dan akhi bisa melaksanakan hukum Islam dalam pekerjaan. Untuk mengetahui jenis pekerjaan apa saja kah yang termasuk halal dan haram. Jadi, dengan mengikuti hukum-hukum Islam segala sesuatu bisa ukhti dan akhi ubah menjadi bernilai pahala.

Mengatur Cara Berinteraksi Sosial

Setiap harinya ukhti dan akhi berinteraksi dengan banyak orang yang memiliki berbagai sifat dan kepribadian. Pastinya mereka semua tidak mungkin berpandangan sama dengan ukhti dan akhi. Wajar jika ada berbagai pendapat dan prinsip. Di sinilah hukum Islam berperan untuk mengatur cara berinteraksi sosial. Hukum Islam menjadi jalan terbaik untuk segala urusan, ukhti dan akhi dapat menyatukan keputusan berdasarkan hukum Islam. Ukhti dan akhi juga bisa menentukan manakah yang lebih banyak manfaatnya dibanding yang lain.

Menghindarkan Kesia-siaan Dalam Hidup

Agar jalan hidup ukhti dan akhi tidak sia-sia, Allah telah mengaturnya melalui berbagai syariat Islam dalam hubungannya dengan aktivitas manusia untuk menjaga agamanya. Untuk kemanfaatan bagi diri sendiri dan keluarga, juga untuk memberi manfaat pada orang lain. Dengan mengikuti hukum Islam, segala aktivitas ukhti dan akhi tidak akan ada yang sia-sia, mulai dari bekerja, silaturahmi, bahkan istirahat pun bernilai ibadah. Hal itu mampu menumbhkan mental kaya dalam diri, sehingga kita terlalu silau dengan urusan dunia.

Sebagai Pedoman Hidup

Ukhti dan akhi, jadikanlah hukum Islam sebagai pedoman hidup. Tahukah ukhti dan akhi bahwa dalam kenyataannya hukum Islam terbukti ampuh untuk memperkecil penyimpangan asal dilakukan dengan merata tanpa pandang bulu. Jadi akhi dan akhi bisa menganggap hukum Islam yang diterapkan dalam kehidupan sehari hari adalah syariat secara garis besar yang berisi petunjuk untuk menjalankan berbagai kewajiban dan dalam bersikap

Menegakkan Keadilan

Hukum Islam bisa menegakkan keadilan di dalam kehidupan bermasyarakat. Ukhti dan akhi wajib untuk menegakkan keadilan. Dan hukum Islam memiliki hukum-hukum atau syariat yang mengatur hal tersebut.

Keadilan hanya bisa dijalankan oleh orang yang bertaqwa oleh sebab itu, hukum Islam penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari ukhti dan akhi. Keadilan tidak hanya dilakukan untuk orang lain saja, namun ukhti dan akhi juga harus adil kepada diri sendiri juga.

Menjaga Kehormatan

Mengapa hukum Islam bisa menjaga kehormatan? Jadi, hal itu dikarenakan hukum Islam mengatur apa saja yang wajib dan haram untuk dilakukan. Tujuannya adalah untuk kebaikan setiap orang dan melindungi kehormatan juga. Misalnya saja dalam hukum Islam terdapat kewajiban menutup aurat baik bagi ukhti, hal itu bertujuan untuk menjaga kehormatan dan mencegah maksiat.

Menghadirkan Ketenangan Keluarga

Dalam kehidupan keluarga, ada syariat yang wajib dipahami yang berhubungan dengan kewajiban dan hak. Ukhti dan akhi yang menjalankan rumah tangga dengan hukum Islam akan memiliki ketenangan sebab melakukan segala urusan berdasar petunjuk Allah.

Motivasi dan Pemberi Semangat

Hukum Islam bisa menghadirkan atau menumbuhkan motivasi dan semangat dalam diri ukhti dan akhi. Dengan menjalankan syariat dan hukum Islam, ukhti dan akhi akan merasakan ketenangan hidup, pahala, juga janji Allah berupa surga di akhirat nanti. Oleh karena itu ayo jadikanlah hukum Islam tersebut sebagai pemberi motivasi dan semangat untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT, ukhti dan akhi.

Pendidikan Akhlak

Apakah ukhti dan akhi mengetahui apa itu akhlak? Akhlak artinya budi pekerti, perangai, atau tingkah laku. Ukhti dan akhi harus sadar bahwa pendidikan akhlak berdasar hukum Islam penting untuk ditanamkan sejak dini dalam kehidupan sehari hari agar ukhti dan akhi dapat menyaring serta memiliki akhlak sholeh maupun sholehah.

Sebagai Peringatan

Di dalam hukum Islam banyak peringatan tentang perbuatan maksiat dan akibatnya. Ukhti dan akhi harus senantiasa taat kepada Allah dan Rasul Nya sehingga tidak tertipu kesenangan yang ada di dunia dan terjert pada perkara yang bisa menjerumuskan pada api neraka. Oleh karena itulah hukum Islam berguna sebagai peringatan bagi kita semua ukhti dan akhi.

Demikianlah manfaat dari hukum Islam yang perlu ukhti dan akhi ketahui dan pelajari. Semoga saja ukhti dan akhi bisa mendapatkan semua manfaat dari hukum Islam tersebut.

 

 

7 Kriteria Menggunakan Jilbab yang Sesuai Ajaran Agama Islam

 

Hijab merupakan pakaian yang menutupi aurat wanita sebagai penghalang yang menutupi sesuatu yang tidak boleh dilihat oleh orang lain. Penghalang bisa jadi tembok, tirai, atau pintu jika berada dirumah. Dan jilbab merupakan bagian dari hijab karena menutupi aurat. Jilbab sudah pasti hijab. Tapi hijab belum tentu jilbab.

Kriteria Menggunakan Jilbab yang Sesuai Ajaran Agama Islam

Berjilbab juga ada aturannya jadi uhty, sebagai perempuan muslim harus mematuhi aturan agama Islam. Berikut 7 kriteria menggunakan Jilbab yang sesuai ajaran agama Islam:

1. Menutup Seluruh Tubuh Kecuali Muka 

Seperti yang kita ketahui bahwa aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Jadi jilbab yang digunakan harus yang tertutup. Bahkan banyak perempuan yang berhijrah memilih untuk menggunakan cadar untuk menutup sebagian mukanya. Hal ini untuk menghindari pandangan nakal laki-laki yang bukan mahramnya. 

Hijab yang menutup tubuh juga tidak boleh terlalu ringan jadi apabila ada angina yang berhembus hijab yang digunakan tidak menyingkap. Hal ini supaya aurat yang ditutupi tetap aman dan tidak terlihat.

2. Menutup Dada 

Semakin berkembangnya zaman banyak model jilbab yang tidak menutup dada tapi dianggap trendy. Padahal hal ini bertentangan dengan ajaran agama Islam yang menyuruh umat wanitanya berhijab menutupi dada sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Ahzab ayat 59 yang menyerukan seluruh wanita beriman menjulurkan jilbabnya menutupi dada. 

Jadi akan lebih baik jika kita menghindari tutorial jilbab yang menyingkap jilbab atau mengikat jilbab sehingga terlihat dadanya. Karena dada adalah bagian sensitive pada wanita kita harus menutupinya dengan baik.

Islam memang menyukai keindahan, tetapi bukan berarti keindahan yang bertentangan dengan syariat agama. Walaupun mungkin banyak tutorial hijab tanpa menutup dada yang indah dan terlihat modis bagi kaum hawa. Namun kita tetap harus berpegang teguh pada aturan agama dengan menjulurkan jilbab sampai menutupi dada.

3. Bagian Bawah Tidak Boleh Mengatung

Karena yang tidak termasuk aurat hanya wajah dan telapak tangan berarti kaki adalah aurat. Memakai kaus kaki memang harus dilakukan supaya kaki tidak terlihat. Bagian bawah gamis atau rok yang digunakan tidak boleh mengatung. Hadits: Ummu Salamah ra: “Ya Rasulullah, bagaimana perempuan dan kain-kain mereka yang sebelah bawah?” Rasulullah menjawabnya, sabdanya: “Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal dan janganlah menambahkan lagi ke atasnya”. (HR. Imam tarmidzi dan Nasa’i)

4. Tidak Membentuk Lekuk Tubuh 

Jilbab yang digunakan hendaknya tidak terlalu ketat sehingga tidak Nampak lekukan dada dan bagian tubuh lainnya. Karena Allah SWT menciptakan wanita dengan wujud yang sangat indah, sampai lekuk tubuhnya sangat mempesona. Lekuk tubuh wanita dapat membuat laki-laki tergoda. Apalagi jika bagian tubuh wanita yang sensitif seperti pinggul dan dada. 

Sebagai seorang wanita muslimah kita harus menjaga kehormatan kita. Terutama menjaga aurat kita dari lawan jenis yang bukan mahram. Karena jilbab dan pakaian yang ketat membuat kita seperti orang yang berpakaian tapi telanjang.

5. Tidak Menampakkan Bagian Wajah 

Berjilbab yang baik tidak boleh menampakkan telinga walaupun hanya bagian kecil untuk menampakkan anting-anting. Berjilbab juga tidak boleh menampakkan bagian rambut tertentu hanya untuk gaya. Dalam ayat Alquran surat An Nur ayat 31 dijelaskan larangan untuk menapakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak daripadanya. Dengan penjelasan dalam ayat Alquran tersebut sudah jelas bahwa seorang wanita hendaknya menutupi bagian yang lain kecuali mukanya saja. Sehingga lebih terjaga dari larangan Allah SWT.

6. Tidak Berhias Dengan Berlebihan

Wanita sekarang kebanyakan terlalu menor dalam berhias sehingga lupa bahwa berhias yang berlebihan itu dilarang dalam ajaran agama Islam. Penggunaan aksesoris yang berlebihan juga tidak diperkenankan. Penggunaan aksesoris yang berlebihan dapat memancing adanya pencuri atau kecemburuan sosial dari orang-orang yang melihatnya.

Make up yang berlebihan sehingga terlihat sangat cantik wajahnya juga tidak diperkenankan karena dapat menimbulkan hawa nafsu pada lawan jenis yang bukan mahramnya. Jadi lebih baik menggunakan semuanya dengan sewajarnya dan tidak berlebihan dalam berhias. Kecuali untuk suaminya di rumah tidak masalah jika ingin berhias secantik mungkin. 

7. Jilbab yang Dikenakan Tidak Membentuk Punuk Unta

Berjilbab seperti punuk unta adalah berjilbab dengan bagian kepala belakang menonjol ke atas sehingga seperti punuk unta. Biasanya punuk unta seperti ini terjadi karena mengikat rambut di atas kepala sehingga saat menggunakan jilbab terlihat seperti punuk unta. Atau bisa juga dengan menambah kain di bagian atas kepala supaya terlihat lebih tinggi.

Berjilbab seperti ini tidak boleh dilakukan. Lebih baik jika ingin mengikat rambut ditali di bagian bawah jadi bagian atas kepala tidak menonjol. Menonjolkan bagian atas kepala seperti ini juga berpotensi membuat kepala cepat terasa pusing. 

Demikian 7 kriteria menggunakan jilbab sesuai dengan ajaran agama Islam. Dengan berjilbab yang baik tanpa melanggar aturan agama maka kita dapat melindungi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan. 

Sebenarnya ajaran agama Islam tentang berjilbab cukup sederhana. Yang terpenting menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan dan menghindari hal-hal yang dilarang seperti yang disebutkan di atas.

Jilbab juga merupakan simbol umat Islam maka dari itu lebih baik menggunakannya dengan sesuai ajaran Islam. Untuk menjaga kehormatan diri sendiri dan agama. Jilbab juga dapat melindungi diri dari tatapan para hidung belang yang ada di luar sana. Dengan berjilbab yang baik kita dapat meminimalisir kejahatan dan pelecehan terhadap perempuan. 

Islam telah mengatur hidup kita agar mulia dunia dan akhirat. Salah satunya dengan menggunakan jilbab yang sesuai ajaran Islam. Anjuran lainya adalah menggunakan siwak. Manfaat menggunakan Siwak begitu banyak untuk membersihkan gigi dan mulut. Begitu indah ajaran Islam dan kita harus melaksanakan sesuai tuntunan. Semua tuntunan tersebut adalah untuk kebaikan kita, bahkan bisa membentuk mental kaya yang menjadikan kita selalu bersyukur dengan pemberian Allah SWT.