7+ Amalan Ringan yang Bisa Mendatangkan Rezeki: Kira-Kira Amalan Apa Saja?

Amalan Ringan yang Bisa Mendatangkan Rezeki

Amalan Ringan yang Bisa Mendatangkan Rezeki

Kita diwajibkan untuk selalu mencari rezeki dimanapun berada. Rezeki itu bisa didapatkan jika kita mau bekerja keras.

Semakin kita mau bekerja keras, maka semakin banyak pula kemungkinan rezeki yang bakalan kita dapatkan. Tapi selain kerja keras, ada lho beberapa kiat-kiat yang dicoba untuk mendatangkan banyak rezeki yang barokah. Salah satunya lewat amalan-amalan.

Amalan Ringan yang Bisa Mendatangkan Rezeki

Dengan kita rutin membaca amalan ringan, sangat besar kemungkinannya rezeki bakalan menghampiri kita. Lalu apa saja sih amalan-amalan yang bisa mendatangkan rezeki itu? Berikut ini kami paparkan 7 amalan ringan yang mendatangkan rezeki:

Taqwa dan Tawakal

Amalan ringan yang bisa mendatangkan rezeki pertama dalah dengan taqwa dan tawakal. Agar mampu mendatangkan rezeki dalam jumlah banyak, kita perlu bertaqwa sekaligus tawakal. Seseorang yang bertakwa kepada tuhannya akan dibukakan pintu rezeki yang selebar-lebarnya.

Janji ini tertuang dalam Q.S. AT-Thalaq 65 yang berbunyi barangsiapa yang bertawakal kepada Tuhan, niscaya Allah akan mencukupkan sekala keperluannya. Sungguh Allah itu telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Rutin Menjalankan Sholat Dhuha

Agar pintu rezeki terbuka lebar, kita harus rutin menjalankan sholat dhuha. Lakukanlah sholat dhuha antara pukul 08.00 sampai dengan pukul 10.00 Wib.

Setelah sholat dhuha, kemudian disarankan untuk membaca doa sholat dhuha. Pembacaan doa sholat dhuha ini nantinya akan membuka beragam pintu rezeki.

Khasiat sholat dhuha yang terbukti mendatangkan rezeki sendiri tertuang jelas dalam sabda nabi. Rasulullah SAW bersabda: Hai anak Adam, tunaikanlah kewajibanmu untuk-Ku yaitu sholat empat rakaat pada pagi hari, niscaya aku akan mencukupi sepanjang harimu.” (HR. Ahmad dab Abu Ya’la).

Membiasakan Bersedekah

Amalan ringan yang bisa mendatangkan rezeki berikutnya yaitu dengan membiasakan diri bersedekah kepada fakir miskin. Orang-orang yang membiasakan diri bersedekah nantinya akan dimudahkan oleh Allah SWT.

Janji Allah dalam sedekah tertuang dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 261 yang berbunyi perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas karunianya lagi Maha Mengetahui.

Berbakti Kepada Orang Tua

Agar bisa mendatangkan rezeki berikutnya kita wajib berbakti kepada orang tua. Berbakti disini maksudnya kita taat dengan perintah orang tua.

Berbakti juga diartikan sebagai rasa sayang yang tulus kepada orang tua. Saat orang tua membutuhkan bantuan, orang-orang yang sayang kepada orang tua akan dengan senang hati memberikan bantuan itu kepada kedua orang tua.

Semakin kita berbakti kepada orang tua, maka semakin banyak kita akan mendapatkan rezeki dalam jumlah banyak.

Sering-Seringlah Bersilaturahmi

Amalan ringan yang bisa mendatangkan rezeki berikutnya yang sangat efektif yaitu dengan sesering mungkin bersilaturahmi ke orang tua, kerabat, teman, hingga ke sanak famili.

Dengan sering melakukan silaturahmi, kita akan mendapatkan banyak kemungkinan mendapatkan rezeki. Makannya itu sering-seringlah bersilaturahmi ke rumah teman agar mendapatkan banyak rezeki.

Selalu Bersyukur dalam Setiap Keadaan

Agar kita mendapatkan banyak rezeki dari segala penjuru, maka kita harus selalu bersyukur dalam setiap keadaan. Orang yang cenderung bersyukur biasanya akan mendapatkan rezeki yang jauh berlimpah. Bersyukur artinya menikmati pemberian dari Tuhan.

Memperbanyak Istighfar dan Tobat

Agar mampu menghasilkan pintu rezeki yang lebih luas, maka orang tersebut diharuskan untuk selalu memperbanyak istighfar dan tobat. Dengan memperbanyak istighfar dan tobat, maka akan dihasilkan rezeki yang lancar tanpa ada kendala.

Memperbanyak istighfar artinya memperbanyak dzikiran atas pengakuan kesalahan terhadap Allah SWT. Pengakuan kesalahan ini nantinya menjadikan kita mampu membuka rezeki yang lebih luas lagi.

Melakukan Amalan Waqaf

Berikutnya, amalan ringan yang bisa mendatangkan rezeki yaitu dengan menjalankan amalan waqaf. Dengan seseorang melakukan amalan waqaf, maka rezeki yang awalnya seret bisa didapatkan dengan mudah.

Amalan waqaf sendiri merupakan salah satu amalan yang paling cepat mendatangkan rezeki.Maka dari itu banyak orang-orang mewaqafkan hartanya untuk membuka pintu rezeki yang lebih luas.

Rutin Melakukan Slametan

Amalan ringan yang bisa mendatangkan rezeki berikutnya yang perlu dilakukan untuk mendapatkan banyak rezeki yaitu dengan melakukan slametan. Banyak orang beranggapan bahwa dengan rutin melakukan slametan, maka akan mendapatkan kemungkinan pintu rezeki yang luas. Kemungkinan kita mendapatkan pintu rezeki yang luas, hal ini dikarenakan pada acara slametan terdapat ungkapan rasa syukur yang dipanjatkan kepada Allah SWT. Oleh sebab itulah maka pintu rezeki akan terbuka lebar jika kita menjalankan slametan.

Rutinan Melakukan Sholat Tahajud

Berikutnya yang perlu dilakukan untuk mendatangkan rezeki dalam jumlah banyak yaitu dengan sering-sering melakukan sholat tahajud. Sholat tahajud memang sangat ampuh untuk mendatangkan rezeki.

Kalian bisa rutinan melakukan sholat tahajud setiap malam. Agar pintu rezeki menjadi semakin lebar, tambahlah dengan dzikiran kecil. Dengan melakukan dzikiran kecil, diharapkan mampu mengundang rezeki.

Melakukan Ziarah ke Makam Para Wali

Dengan rutinan melakukan ziarah ke Makam Para Wali, kita akan mendapatkan rezeki yang lebih luas. Oleh karena itu banyak orang yang melakukan ziarah ke makam para wali.

Hanya saja pada saat ziarah ke makam para wali tidak diperkenankan untuk meminta sesuatu dari wali tersebut. Peziarah bolehnya mendoakan saja wali tersebut. Doa dan hajat yang diinginkan tetap dihajatkan pada Allah SWT.

Nah itulah 7+ amalan ringan yang bisa mendatangkan rezeki dan juga menumbuhkan mental kaya. Mana nih kira-kira amalan yang paling sesuai yang mampu membuka rezeki menjadi lebih luas lagi.

10 Penyebab Pintu Rezeki Tertutup: Apa Sajakah Itu?

Sebagaimana telah kita bahas sebelumnya bahwa ada beberapa amalan-amalan yang bisa mendatangkan rezeki. Salah satu amalan yang mendatangkan rezeki salah satunya rajin sholat duha, bekerja keras, dan rajin sedekah.

10 Penyebab Pintu Rezeki Tertutup

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa rezeki bisa saja tertutup. Pintu rezeki yang tertutup disebabkan oleh beragam faktor. Lalu apa saja sih kira-kira 10 penyebab pintu rezeki tertutup? Berikut ini kami paparkan 10 penyebab mengapa pintu rezeki tertutup:

1. Syirik Menyebabkan Pintu Rezeki Tertutup

Hal yang menyebabkan pintu rezeki tertutup yaitu ketika kita melakukan kesyirikan. Orang-orang yang melakukan kesyirikan maka akan mendapatkan dosa besar. Bahkan dosa syirik menjadi salah satu dosa yang tidak mendapat ampunan oleh Allah SWT.

Hal-hal yang dianggap syirik salah satunya yaitu mempercayai dan meminta kepada benda-benda mati. Misal berdoa di bawah pohon keramat dengan harapan pohon itu mau mengabulkan doa.

Hal yang dianggap syirik berikutnya yaitu meminta kepada setan atau jin untuk mengabulkan doanya. Percaya kepada jin dan setan sebagai tempat berdoa juga termasuk ke dalam kesyirikan. Jika ingin pintu rezeki terbuka lebar selebar-lebarnya, maka percayalah hanya kepada Allah SWT sebagai tempat untuk meminta petunjuk. Jangan sampai kita mempercayai kekuatan lebih selain Allah SWT sebagai tempat meminta pertolongan. Karena peringatannya jelas dalam Q.S An Nisa ayat 48 bahwa sesungguhnya Allah Tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa selain dari syirik itu.

2. Sering Lalai Dalam Sholat

Hal yang menyebabkan pintu rezeki tertutup berikutnya yaitu sering lalai dalam melakukan sholat. Lalainya kita dalam melakukan sholat bisa menutup pintu rezeki. Hal itu disebabkan karena dengan kita sering tidak sholat, itu artinya kita kurang mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Makannya itu sering lalai dalam sholat sangat berpotensi dapat menutup rezeki.

3. Durhaka Kepada Orang Tua

Penyebab pintu rezeki kita tertutup berikutnya yaitu karena kita durhaka kepada orang tua. Saat orang tua sedang butuh bantuan, kita sering membantahnya. Ketika orang tua sedang sakit, kita tidak ikut merawatnya. Sikap jauh dari orang tua inilah yang membuat rezeki sulit berkembang. Pintu rezeki menjadi tertutup.

Agar pintu rezeki selalu terbuka, pastikan kalian selalu berbakti kepada orang tua. Salah satu bakti anak kepada orang tua yang bisa dilakukan yaitu dengan rajin membantu orang tua. Dengan begitu rezeki akan bakalan lancar.

4. Berzina Dapat Menutup Rezeki

Berikutnya yang dapat menutup pintu rezeki yaitu ketika kita sering berzina. Zina sendiri dilarang dalam Al-Quran surat Al Isra ayat 32 yang berbunyi “Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.

5. Makan Harta yang Haram

Penyebab pintu rezeki tertutup berikutnya bisa jadi karena memakan makanan yang haram. Makanan haram disini yaitu makanan yang didapatkan secara tidak baik. Bisa didapatkan dengan mencuri ataupun didapatkan dengan melakukan penipuan.

Haramnya makanan juga bisa disebabkan karena zat-nya. Beberapa makanan yang haram salah satunya yaitu daging babi, anjing, tikus, ular, dan masih banyak yang lainnya lagi.

Agar pintu rezeki terbuka lebar maka makanlah makanan yang halal. Makanan yang memang didapatkan secara baik dan zat dari makanan itu termasuk ke dalam yang baik-baik.

6. Sering Meminum-Minuman Keras

Penyebab pintu rezeki tertutup berikutnya yaitu ketika kita sering meminum-minuman keras. Mabuk sendiri memang diharamkan dalam Islam. Keharaman minuman keras bisa dilihat dari Q.S. Al Baqarah ayat 219 yang berbunyi “ Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya. (Al-Baqarah: 219)

7. Memutuskan Silaturahim

Penyebab pintu rezeki tertutup berikutnya yaitu ketika kita sering memutus tali silaturrahim. Memutus tali silaturahim sendiri dibenci oleh Allah. Barang siapa yang memutus tali silaturahmi maka putuslah pintu rezekinya.

Memutus tali silaturahmi artinya kita menjadi pribadi yang individualis. Kita sudah jarang membaur kepada teman-teman. Kita juga sudah jarang membaur kepada keluarga. Jika memutus tali silaturahim ini dibiarkan saja, maka bisa dipastikan pintu rezekimu akan tertutup. Nah agar pintu rezeki terbuka lebar, maka harus selalu menyambung silaturahmi ke sanak saudara, teman, dan keluarga.

8. Sering Melakukan Ghibah

Penyebab pintu rezeki tertutup berikutnya yaitu ketika kita sering melakukan ghibah. Hal-hal buruk yang ada pada teman kita bicarakan. Teman digosipi dan diceritakan keburukannya. Menggibahi saudara bisa membuat pintu rezeki tertutup. Sebab ghibah sendiri dilarang dalam Islam.

9. Kikir Kepada Sesama Manusia

Penyebab pintu rezeki tertutup berikutnya yaitu karena kita berlaku kikir terhadap sesama. Kita tidak mau bersedekah kepada saudara, keluarga, dan anak yatim yang membutuhkan bantuan. Kekikiran ini membuat pintu rezeki menjadi tertutup.

Sebab harta yang kita miliki hanyalah titipan Allah SWT. Kita wajib berbagi kepada manusia yang lain ketika kita mempunyai banyak kelebihan rezeki.

10. Tidak Adil Kepada Teman-Teman

Ketika kita menjadi pemimpin dimanapun itu, kita harus adil. Ketidak adilan yang diperbuat kita bisa membuat pintu rezeki menjadi tertutup. Agar pintu rezeki terbuka kembali maka kita harus berlaku seadil-adilnya, bahkan adil sejak dalam pikiran.

Nah itulah 10 penyebab pintu rezeki tertutup. Karena sekarang kalian sudah tahu beberapa penyebabnya, sekarang tinggal jauhi saja beberapa penyebab yang membuat pintu rezeki tertutup. Bersyukur adalah satu pembuka pintu rezeki yang ampuh dan mampu membentuk mental kaya. Lalu lakukanlah amalan-amalan kebajikan yang membuat pintu rezekimu kembali terbuka seperti sering bersedekah.

Cara Allah Mengatur Pembagian Rezeki Menurut Islam

Pembagian Rezeki Menurut Islam

Pembagian Rezeki Menurut Islam

Manusia adalah hamba Allah yang paling sempurna di muka bumi ini. Saking sempurnanya, setiap dari mereka telah mendapatkan bagian rezeki masing-masing. Pembagian rezeki menurut Islam dilakukan berbagai macam cara dan wasilah.

Ada kalanya seseorang mendapatkan rezeki tanpa harus bekerja keras. Dimana rezeki tersebut datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Ini tidak lain adalah wujud dari kebesaran dan kekuasaan Allah yang Maha Luas dan tidak Terbatas.

Macam-Macam Cara Pembagian Rezeki Menurut Islam

Jalan Allah dalam memberikan rezeki kepada seorang hamba tidaklah tunggal. Masing-masing individu pun memiliki bagian rezekinya sendiri, termasuk anak kecil. Berikut adalah beberapa cara pembagian rezeki menurut Islam yang wajib dipahami:

1. Rezeki yang Diperoleh Lantaran Syukur

Pembagian rezeki oleh Allah kepada hamba-Nya adakalanya dilakukan karena rasa syukur seseorang. Khususnya bagi seseorang yang senantiasa menerima dan mensyukuri berapapun pemberian Allah. Hal ini lantaran Allah sangat menyukai orang-orang yang bersyukur. Inilah salah satu pembagian rezeki menurut Islam, rasa syukur menumbuhkan ketenangan dan ketenteraman dalam hidup. Serta menumbuhkan mental kaya, karena kita selalu merasa cukup dengan apa yang kita miliki.

Dalam sebuah ayat Al-Qur’an QS. Ibrahim: 7 disebutkan bahwa, “Sesungguhnya apabila engkau bersyukur, niscaya akan Kami tambahkan (kenikmatan) kepada engkau”.

2. Rezeki dari Arah Tak Terduga

Kasih sayang Allah kepada hamba-Nya tidak terbatas. Sehingga, meski tidak sedikit umat manusia yang berbuat dosa, mereka tetap dikasihani oleh Allah. Salah satu wujudnya adalah rezeki yang berasal dari arah tak disangka-sangka. Pembagian rezeki dengan jalan ini bahkan dijelaskan dalam Al-Qur’an QS. Al-Thalaq: 2-3.

3. Rezeki Lantaran Banyak Istighfar

Salah satu perintah di dalam Islam adalah memohon ampunan kepada Allah (istighfar). Menyadari bahwa setiap manusia tentu pernah berbuat kesalahan dan dosa, baik dosa kecil ataupun dosa besar. Namun, siapa yang menyangka bahwa kadangkala Allah membagi rezeki kepada hamba-Nya yang banyak istighfar. Istghfar juga salah satu cara melancarkan rezeki yang perlu diketahui.

Dalam Qur’an surah Nuh: 10-11 disebutkan bahwa, “Istighfarlah engkau kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, tentu Dia akan mengirimkan hujan yang lebat kepada engkau dan memperbanyak hartamu”.

4. Rezeki yang Sudah Dijamin

Selain beberapa cara pembagian rezeki dalam Islam di atas, Allah pun juga sudah menetapkan rezeki yang dijamin bagi setiap orang. Oleh karena itu, seorang hamba sebaiknya tidak perlu khawatir tidak kebagian rezeki karena janji Allah itu nyata.

Bahkan Allah menegaskan hal ini dalam Qur’an surah Hud: 6 yang artinya, “Tidak ada satupun makhluk melata yang bergerak di bumi ini namun tidak dijamin rezekinya oleh Allah”.

Ayat ini menandakan bahwa Allah tidak pandang bulu dalam membagi rezeki kepada hamba-Nya. Baik itu hamba yang bertaqwa, kufur nikmat bahkan kepada hewan sekalipun. Ini adalah bukti kasih sayang Allah yang terlampau besar kepada setiap hamba-Nya.

5. Rezeki yang Diperoleh Lantaran Usaha Keras

Meskipun setiap makhluk di bumi telah dijamin rezekinya oleh Allah, bukan berarti mereka tidak diperintahkan untuk bekerja keras. Karena ternyata ada jenis rezeki yang diberikan karena usaha dan kerja keras seseorang. Carilah pekerjaan yang halal karena pekerjaan halal akan menghasilkan rezeki yang halal dan barokah sehingga memberikan ketenangan ketika mnedapatkannya.

Dalam sebuah ayat Al-Qur’an QS. An-Najm: 39 telah dijelaskan bahwa manusia tidak akan memperoleh apapun kecuali apa yang telah dikerjakannya”.

Ayat ini memerintahkan kepada manusia untuk tidak pasif dalam berusaha, khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan dan mencari rezeki. Dan Allah telah menjamin bahwa mereka akan memperoleh sesuatu sesuai dengan usaha yang telah dilakukan.

6. Rezeki yang Didapat dengan Jalan Pernikahan

pembagian rezeki menurut Islam selanjutnya adalah dengan menikah. Menikah merupakan salah satu tuntunan dan ajaran Islam. Bahkan, seseorang yang sudah mencukupi usianya untuk menikah disarankan untuk segera menikah. Meskipun mereka terbilang pas-pasan bahkan tidak memiliki harta. Sebagaimana penjelasan Al-Qur’an surah An-Nur: 32:

“Dan nikahkanlah orang-orang di antara kalian yang masih bujang. Serta orang yang layak dari budakmu, baik itu laki-laki ataupun perempuan. Apabila mereka dalam keadaan miskin, niscaya Allah akan memberikan kecukupan dengan karunia yang dimiliki-Nya”.

Dari ayat ini dapat diambil pemahaman bahwa faktor ekonomi yang pas-pasan bukanlah penghalang bagi seseorang untuk menikah. Karena setelah menikah, Allah akan memberikan jalan dan petunjuk serta menjamin rezekinya. Dengan catatan harus berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh.

7. Rezeki Lantaran Anak

Selain pembagian rezeki melalui jalur pernikahan, Allah juga membagi rezekinya dengan jalur anak. Hal ini didasari oleh pemahaman bahwa anak juga merupakan seorang hamba yang dijamin rezekinya. Sehingga, rezeki seseorang juga bisa mengalir lewat anak yang ditanggung.

Dalam Qur’an surah al-Israa’ 31 dijelaskan bahwa, “Janganlah engkau membunuh anak-anakmu lantaran takut miskin. Kamilah yang nantinya akan menanggung rezekinya dan rezekimu”.

Dengan demikian, hidup di dunia ini tidak perlu risau dengan hal finansial dan sebagainya. Karena Allah tidak akan memberikan beban dan tanggung jawab melebihi kemampuan hamba-Nya.

8. Rezeki Lantaran Sedekah

Jenis pembagian rezeki dalam Islam yang selanjutnya adalah rezeki karena rajin bersedekah. Sedekah adalah ajaran yang sangat utama dalam Islam. Seberapapun harta yang didapatkan, Islam senantiasa menganjurkan sedekah. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah: 245,

“Barangsiapa yang bersedia memberi pinjaman kepada Allah berupa pinjaman yang baik (sedekah dan infaq), niscaya Allah akan melipat gandakan bayaran kepadanya dengan lipatan yang sangat banyak”.

Sedekah seseorang tidak akan mengurangi hartanya. Bahkan, akan diganti dengan sesuatu yang lebih baik. Ini adalah janji Allah yang pasti ditepati.

Ada beragam pembagian rezeki menurut Islam yang wajib dipahami oleh manusia. Sehingga, mereka tidak akan menjadi hamba yang kufur nikmat karena kasih sayang Allah sangat besar kepada setiap umat-Nya. Bahkan, tanpa memintapun seseorang akan diberi rezeki yang baik.

 

Pengertian Rezeki Menurut Ahli Tafsir – Lengkap

Rezeki Menurut Ahli Tafsir

Rezeki Menurut Ahli Tafsir

Beberapa hal yang tidak bisa diramalkan dalam kehidupan di antaranya ialah rezeki setiap orang. Namun, ternyata ada beberapa pengertian rezeki menurut ahli tafsir, sebagai bentuk pendalaman syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Konsep Rezeki dalam Agama Islam

Pernahkah Anda berfikir lebih mendalam mengenai rezeki? Tanpa banyak disadari, ternyata rezeki yang hadir pada kehidupan terbagi dalam dua konsep. Pertama berupa jasmani dan kemudian rohani. Di samping itu, hal paling berharga ialah seputar kekayaan iman, dimana tidak semua orang mendapatkannya.

Demi mendapatkan rezeki, manusia harus menempuh jalan yang sesuai dengan sesuai harapannya. Tuhan Yang Maha Esa telah membekali akal, dimana berguna sebagai modal dalam menempuh segala laku di atas muka bumi.

Konsep rezeki dalam kehidupan ini, kemudian semakin dipertegas Al-Qur’an dalam Qs. At-Thalaq ayat 1 dan 2. Yang bermaksud, Allah akan memberikan jalan keluar kepada setiap umatnya.

Pengertian Rezeki Menurut Ahli Tafsir

Apakah pengertian rezeki hanya diartikan secara monoton? Jawabannya ialah tidak. Sebab, pengertian rezeki menurut ahli tafsir jelas berbeda dan memiliki pemaknaan yang amat luas. Untuk lebih jelasnya dan agar Anda semakin paham, berikut beberapa pengertian rezeki menurut ahli tafsir, di antaranya:

1. Al-Imam Abdul Fida Isma’il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi

Al-Imam Abdul Fida Isma’il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi dalam tafsir Ibnu Katsir Juz 9, menerangkan bahwasanya setiap orang yang beriman berhak mendapatkan berkah dari langit dan bumi. Hal ini disebutkan sebagai hujan dan tumbuhan untuk makan (bertahan hidup).

Hujan diberikan kepada mereka yang kekurangan air pada saat itu, sebab sumber utama kehidupan berasal dari sana. Sedangkan, tumbuhan agar manusia tetap bisa makan demi memenuhi gizi pada tubuh. Sehingga, beribadah tetap berlajan lancar.

2. Sayyid Qutub

Pengertian rezeki menurut ahli tafsir berikutnya adsalah Sayyid Qutub. Kitab Fii Zhilail Qur’an karya ahli tafsir Sayyid Qutub, telah banyak dijadikan bahan rujukan maupun referensi bagi para akademisi atau pemuka agama. Terutama dalam bidang penjabarannya mengenai makna rezeki.

Dalam tafsir Fii Zhilail Qur’an tersebut, Sayyid Qutub mengemukakan pendapat bahwa agama Islam merupakan way of life, dimana selalu ada jalan keluar atas setiap masalah. Terutama mengenai konteks rezeki. Barang siapa mau berusaha, maka Allah nampakkan kebesarannya.

3. Ibnu Jarir At-Thabari

Bernama lengkap Abu Ja’far Muhammad bin Jarir At-Thabari selain mufassir, ternyata juga seorang ahli tarikh (sejarah). Sebab keproduktifannya terhadap kajian keilmuan Islam, beberapa bukunya banyak diterbitkan, salah satunya yakni Tafsir Jami’ul Bayan.

Di dalamnya sangat gamblang tercermin keluasan ilmunya serta ketinggian penyelidikannya. Di samping itu, Beliau juga mengemukakan pendapatnya mengenai rezeki bahwa sebuah bentuk kecintaan Allah pada hamba-Nya.

4. Ibn Khaldun

Ahli tafsir yang satu ini pasti sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas. Sebab, kepiawaiannya menelaah kajian keislaman, berbagai karyanya telah berhasil dijadikan rujukan hingga saat ini. Pemaknaan sederhana menjadikan lebih mudah dipahami.

Terkhusus dalam kata “Rezeki”, Ibn Khaldun memaknainya sebagai bentuk peran manusia yang mengelola sumber daya alam dari Allah SWT, guna mendapatkan keberlangsungan serta kesejahteraan dalam kehidupan.

5. Hamka

Kata “Rezeki” sangat gamblang dijelaskan dalam sebuah kitab tafsir karya seorang mufassir bernama Hamka. Di dalamnya terdapat berbagai macam uraian, konsep, cara meraih, hingga kiat-kiat memperoleh ridho Illahi.

Defisinis dari “Rezeki” menurut Hamka berupa suatu karunia Tuhan Yang Maha Esa sebagai pemberian belas kasih terhadap hamba-Nya, agar bisa makan, minum, bertahan hidup serta bertempat tinggal dengan layak.

6. Quraisy Shihab

Tidak sedikit ahli tafsir yang mencoba mendefinisikan secara luas dan mendalam mengenai arti rezeki. Akan tetapi, hanya ada beberapa di antaranya paling sering digunakan sebagai landasan kehidupan. Baik secara akademik maupun dakwah.

Quraishy Shibah sudah terkenal dengan berbagai karya tulisnya dalam bentuk kitab. Hingga, Beliau memberikan pengertian singkat mengenai “Rezeki”, bahwa merupakan suatu bentuk pemberian dari Allah Swt, baik berupa materiil (uang, makan, dll), maupun spiritual (Keimanan dan Jiwa sehat).

7. Ibnu ‘Abbas

Bagi Anda yang sebelumnya belum pernah mendengar nama kitab Hilyatul Aulia, pasti sangat asing dengan nama Ibnu ‘Abbas. Meskipun karyanya tidak banyak disebar luaskan, akan tetapi mufassir satu ini turut memberikan penjabaran singkat soal rezeki.

Ibnu ‘Abbas mengemukakan bahwa rezeki diartikan sebagai bentuk pemberian Allah sebagai tanda kasih sayang-Nya. Serta dapat dimaknai suatu apresiasi Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia atas usaha kerasnya.

8. Raghib al-Asfahani

Tokoh ahli tafsir Raghib Al-Asfahani terkenal dengan kajian keislamannya yang bertajuk hijrah. Dimana Beliau mengemukakan secara detail bahwa hal tersebut merupakan salah satu upaya mulia dari seorang manusia demi menggapai cinta Illahi.

Di balik kehijrahan tersebut, mufassir Raghib Al-Asfahani menyelipkan pengertian rezeki dalam keseluruhannya. Yakni berperan sebagai karunia Allah terhadap kekayaan hati, iman dan takwa kepada pemilik semesta.

9. Imam Jalaluddin As-Suyuthi

Soal pembahasan sumpah tentu Anda tidak asing lagi dengan salah satu ahli tafsir Imam Jalaluddin As-Suyuthi. Kajian ke-Islamannya begitu mengena pada pembahasan sumpah. Sebagaimana, berangkat dari fenomena di kehidupan sehar-hari.

Pemaknaan tersebut, tentu tidak terlepas dari kepiawaian Imam Jalaludin AS-Suyuthi dalam menjabarkan pengertian rezeki. Bahwa, hal itu telah diberikan secara gratis oleh Allah dan bentuk kebanggaan-Nya kepada manusia.

Pengertian rezeki menurut ahli tafsir di atas, bisa Anda jadikan rujukan maupun pemahaman diri lebih mendalam. Agar mampu mendekatkan diri kepada Allah, serta tetap bersyukur apapun yang diberikan perihal kesehatan maupun materi. Karena rasa syukur adalah bukti cinta kita kepada Allah. Selain itu bersyukur juga menumbuhkan mental kaya serta rasa senang berbagi dengan sesama.

Dengan mempelajari pengertian rezeki menurut ahli tafsir di atas, semoga kita mengerti bahwa bentuk rezeki tidak hanya sebatas uang dari kerja keras. Maka dari itu sudah sepantasnya kita mencari rezeki dengan jalan yang baik serta rezeki yang halal dan barokah agar kehidupan menjadi tenang dan bahagia.

Ketahui Macam-macam Rezeki dalam Islam

Macam-macam Rezeki dalam Islam

Macam-macam Rezeki dalam Islam

Rezeki merupakan salah satu pemberian Allah kepada sekalian umat manusia. Manusia membutuhkan rezeki untuk kelangsungan hidup mereka. Pemberian ini dilakukan dengan berbagai jalan dan cara. Ada macam-macam rezeki dalam Islam yang belum banyak diketahui.

Macam-macam Rezeki dalam Islam

Islam memerintahkan manusia untuk mempelajari banyak hal. Termasuk mempelajari bagaimana cara mendapat rezeki yang halal dan berkah serta macam-macam rezeki yang harus dipahami. Banyak ulama’ yang mengarang kitab tentang rezeki. Hal ini tentu memudahkan generasi Muslim selanjutnya dalam belajar.

Macam-Macam Rezeki Berdasarkan Sifatnya

Salah satu jenis rezeki ditentukan berdasarkan sifatnya. Berkaitan dengan hal ini, ada dua jenis rezeki yang diberikan Allah. Pertama adalah rezeki yang bersifat umum dan kedua rezeki yang bersifat khusus. Berikut ulasan detail mengenai keduanya:

1. Rezeki yang Bersifat Umum

Rezeki umum adalah semua hal yang memiliki manfaat untuk badan. Jenis rezeki inilah yang dibagikan Allah kepada semua makhluk ciptaan-Nya tanpa pandang bulu. Baik itu golongan umat Muslim ataupun orang kafir akan mendapat bagian.

Contoh dari rezeki yang bersifat umum ini adalah rumah, harta, kesehatan, kendaraan dan masih banyak lagi yang lainnya. Baik itu berasal dari sesuatu yang halal ataupun haram. Hal penting yang harus digarisbawahi terkait rezeki umum ini adalah sedikit banyaknya rezeki yang diberikan, sama sekali tidak menunjukkan kehinaan serta kemuliaan seseorang di hadapan Allah.

Dalam QS. Al-Fajr: 15-16 disebutkan bahwa sebagian manusia mengira Allah sedang memuliakan mereka saat mendapat kesenangan dan kemuliaan. Sebaliknya, mereka akan mengira Allah sedang menghinakan saat mengujinya dengan kesempitan rezeki.

Anggapan semacam itu tidaklah benar. Allah sesungguhnya membagi harta kepada semua, baik yang dicintai-Nya ataupun tidak. Sedikit banyaknya rezeki di dunia tidak mempengaruhi standar kemuliaan dan ketaqwaan hamba. Melainkan ujian semata untuk melihat seberapa bersabar dan bersyukur seorang hamba.

2. Rezeki yang Bersifat Khusus

Selain rezeki yang mengarah kepada materi, Allah juga memberikan rezeki khusus kepada hamba-Nya. Rezeki khusus merupakan semua hal yang menjadikan agama seseorang semakin tegak.

Rezeki yang bersifat khusus ini dikenal sebagai jenis rezeki yang hakiki dan akan membawa pemiliknya kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

Bentuk rezeki khusus ini misalnya adalah amalan shalih, ilmu yang bermanfaat dan rezeki halal yang membawa seseorang kepada ketaqwaan kepada-Nya. Dengan kata lain, rezeki yang bersifat khusus hanya diberikan kepada orang beriman.

Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Thalaq: 11 yang intinya orang yang beriman dan beramal sholeh akan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah dan mendapatkan rezeki yang baik dari-Nya.

Macam-Macam Rezeki Berdasarkan Kuantitasnya

Selain berdasarkan kepada sifatnya, rezeki juga dapat dibagi lagi berdasarkan kuantitasnya. Yakni terdiri dari rezeki yang banyak dan rezeki yang luas. Berikut adalah penjelasan dari tiap-tiap jenisnya:

3. Rezeki yang Luas

Jenis rezeki berdasarkan kuantitasnya, pertama adalah rezeki yang luas. Ini adalah rezeki yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya sesuai dengan keadaan masing-masing. Rezeki ini meliputi semua yang ada di bumi, termasuk manusia, jin, tumbuhan dan semua binatang.

Dalam Al-Qur’an QS. Huud: 6 disebutkan bahwa, “Tidak ada satupun jenis binatang melata yang ada di bumi, kecuali Allah telah memberikan rezeki kepada mereka”.

4. Rezeki yang Banyak

Rezeki ini diberikan oleh Allah kepada makhluk-Nya dalam jumlah sangat banyak. Tidak hanya berupa jatah rezeki, namun juga nikmat yang amat banyak. Mulai dari nikmat keluarga, kesempurnaan anggota tubuh, kesehatan, tempat tinggal, harta dan berbagai nikmat lain yang tak terhitung jumlahnya.

Hal ini sesuai dengan firman Allah QS. Ibrahim: 34 yang intinya, Allah telah mencukupi semua keperluan hambanya serta semua yang diminta oleh mereka. Nikmat Allah tidak akan dapat dihitung jumlahnya.

Macam-Macam Rezeki Berdasarkan Statusnya

Berdasarkan statusnya, rezeki dalam Islam terbagi menjadi tiga macam. Yakni rezeki yang telah dijamin, rezeki yang digantungkan dan rezeki yang dijanjikan. Berikut penjelasan lengkapnya:

5. Rezeki yang Telah Dijamin

Salah satu contoh rezeki yang dijamin adalah penguat untuk tubuh. Dimana Allah selalu memberikan jalan kepada seorang hamba untuk mendapatkan kekuatan tubuh. Bahkan, untuk bayi sekalipun mereka mendapatkan ASI agar dapat tumbuh dan berkembang.

Dengan bekal umur, kekuatan, ilmu dan pengalaman, setiap orang memiliki kemampuan untuk menjemput jatah rezeki yang telah dijamin Allah. Bahkan, rezeki tersebut dihadirkan dalam wujud paling lengkap. Adapun contoh rezeki yang pasti bagi setiap makhluk adalah makanan.

6. Rezeki yang Digantungkan

Jenis rezeki berdasarkan status berikutnya adalah rezeki yang digantungkan. Allah telah menetapkan bahwa seorang hamba diberi rezeki sekian. Namun, untuk mendapatkannya ia harus berusaha terlebih dahulu. Apabila ia malas, rezeki tersebut tidak akan diberikan.

Selain bersungguh-sungguh, untuk mendapatkan rezeki yang digantungkan seseorang juga harus jujur. Yang dimaksud dengan jujur di sini adalah tidak korupsi, tidak menjadi maling atau berbuat haram.

7. Rezeki yang Dijanjikan

Berikutnya adalah jenis rezeki yang dijanjikan. Rezeki ini akan didapatkan oleh seseorang apabila ia memanfaatkan rezekinya untuk kebaikan. Misalnya dengan memperbanyak sedekah, membantu orang lain yang membutuhkan dan lain sebagainya.

Perbuatan baik tersebut akan diberikan balasan Allah dengan jumlah yang berlipat dan ini merupakan bagian dari janji Allah. Dalam sebuah ayat disebutkan bahwa Allah menambah nikmat bagi hamba-Nya yang bersyukur.

Namun, apapun yang diberikan kepada orang lain harus didasari dengan penuh ketaqwaan dan hati yang ikhlas karena Allah.

macam-macam rezeki dalam Islam menunjukkan betapa luasnya pemberian Allah. Oleh karena itu, tidak ada alasan apapun bagi seorang hamba untuk tidak bersyukur. Karena dengan bersyukur akan memberikan ketenangan dan menumbuhkan mental kaya dalam diri kita.

Pengertian Rezeki yang Barokah

Rezeki yang Barokah

Rezeki yang Barokah

Kata rezeki bukanlah hal asing di tengah kehidupan umat Muslim. Namun, masih banyak orang yang gagal memahami apa hakikat rezeki itu sendiri. Sebagian dari mereka menganggap bahwa rezeki selalu dalam bentuk uang atau materi. Padahal, ada pengertian rezeki yang barokah dalam pandangan lebih luas.

Para ulama’ memiliki pendapat yang cukup beragam mengenai pengertian rezeki. Namun, mereka bersepakat bahwa rezeki yang diberikan Allah tidak hanya berupa materi. Berikut penjelasan mengenai apa itu rezeki barokah dalam pandangan Islam.

Pengertian Rezeki yang Barokah

Hal utama yang harus dipelajari dalam memahami apa itu rezeki barokah adalah definisi masing-masing katanya. Kata rezeki memiliki arti sesuatu yang bermanfaat, penghidupan serta berbagai hal yang memiliki faedah untuk makhluk hidup. Rezeki juga termasuk bagian karunia dan anugerah dari Allah SWT.

Bahkan, dalam QS. Al-Rum: 40 disebutkan bahwa Allah yang telah menciptakan sekalian manusia, memberikan rezeki kepada mereka, bahkan mematikan serta menghidupkan manusia kembali. Ini merupakan bukti bahwa Allah Maha Suci dan Maha Tinggi.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa rezeki yang diberikan Allah kepada hamba-Nya tidak hanya berupa materi. Namun, semua hal yang memiliki manfaat dan kebaikan.

Sementara kata berkah sendiri berasal dari Bahasa Arab “al-barokah” yang artinya adalah nikmat. Kata al-barokah sendiri memiliki istilah lain yang dikenal dengan tabaaruk serta mubaarak. Adapun menurut KBBI, berkah adalah segala karunia dari Allah yang mampu mendatangkan kebaikan kepada manusia.

Pengertian berkah menurut Imam Al-Ghazali adalah ziyaadah al-khair yang artinya bertambah kebaikan. Sebagian ulama’ memiliki pandangan bahwa berkah memiliki arti sesuatu yang melimpah dan banyak, baik berupa spiritual maupun material. Misalnya saja ketenangan, harta, anak, kesehatan dan lain sebagainya.

Dari kedua pengertian di atas, dapat dipahami bahwa rezeki barokah adalah rezeki yang berasal dari Allah, baik berupa material ataupun non-material yang dapat membawa pemiliknya serta orang lain kepada kebaikan. Sudah sepantasnya kita seorng muslim harus mencari rezeki yang halal dan barokah agar mendapatkan ketenteraman dalam hidup.

Ciri-Ciri Rezeki yang Barokah

Tidak semua rezeki yang banyak itu barokah. Sebaliknya, rezeki yang sedikit juga bisa mengantarkan pemiliknya kepada keberkahan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari rezeki barokah yang dapat dijadikan bahan pembelajaran.

1. Senantiasa Merasa Cukup dan Bersyukur

Salah satu karakteristik rezeki yang barokah adalah selalu merasa cukup, sekalipun rezeki yang diterima terbilang pas-pasan. Sebaliknya, seseorang yang rezekinya tidak berkah cenderung merasa kurang dan tamak. Meskipun rezeki yang didapatkan melebihi yang lain.

Selain merasa cukup, orang yang mendapat rezeki barokah akan senantiasa bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah. Bahkan, di dalam Al-Qur’an diperintahkan untuk senantiasa bersyukur, karena bersyukur akan menjadikan rezeki yang barokah dan membentuk mental kaya dalam diri kita.

“Hai orang yang beriman, makanlah kalian dari rezeki baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah hanya kepada Allah”

2. Jiwa Senantiasa Tenang dan Semakin Dekat dengan-Nya

Selain menuntun seorang hamba untuk selalu bersyukur, rezeki yang barokah juga membawa ketenangan kepada pemiliknya. Sebaliknya, rasa khawatir akan dominan ketika seseorang mendapatkan rezeki yang tidak berkah.

Dalam QS. Al-Maidah: 100 dijelaskan mengenai perbedaan antara rezeki yang haram dan halal (yang buruk dan baik). Meskipun sesuatu yang buruk tersebut lebih menarik hati. Oleh karena itu, seorang hamba diperintahkan untuk lebih bertaqwa agar memperoleh keberuntungan dalam hidup.

Jiwa yang tenang lantaran rezeki yang halal dan berkah tersebut akan membawa seseorang untuk lebih dekat dengan-Nya.

3. Memberikan Manfaat kepada Orang Lain

Rezeki yang barokah biasanya tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri atau keluarga. Namun, dapat memberi manfaat dan efek positif kepada banyak orang. Hal ini disebabkan karena sebagian harta seorang muslim itu adalah hak bagi orang lain.

Misalnya seseorang menafkahkan hartanya untuk panti asuhan, menyumbangkan sebagian penghasilan kepada fakir miskin dan masih banyak lagi contoh manfaat rezeki barokah kepada orang lain.

4. Dikaruniai Keluarga yang Harmonis

Karakteristik lain dari rezeki yang barokah adalah memiliki keluarga yang harmonis. Penting untuk disadari bahwa materi tidak selalu mendatangkan kebahagiaan dalam rumah tangga. Tidak sedikit keluarga kaya raya yang rumah tangganya berantakan lantaran tidak harmonis.

Seseorang yang rezekinya berkah dan mendapat ridho Allah, biasanya memiliki keluarga yang bahagia. Misalnya mendapat karunia anak yang sholeh, istri yang menyejukkan hati dan kedamaian yang selalu hadir dalam bahtera rumah tangga.

5. Menjalankan Zakat Ikhlas Karena Allah

Pengertian Rezeki yang Barokah

Selain beberapa tanda yang dijelaskan di atas, seseorang dengan rezeki berkah akan senantiasa membayar zakat. Tidak hanya pada saat Zakat Fitrah di bulan Ramadhan, namun juga melaksanakan Zakat Maal apabila sudah sampai nisabnya.

Namun, perlu dicatat bahwa zakat yang dilakukan tersebut murni ikhlas karena Allah dan bukan untuk ajang pamer. Harta yang dizakatkan juga harus halal agar semakin membawa keberkahan dalam kehidupan.

6. Semakin Hari Semakin Bertambah

Ada kalanya rezeki yang berkah semakin ditambah karena senantiasa digunakan untuk kebaikan dan kepentingan umat. Fenomena semacam ini sudah sangat sering terjadi di tengah masyarakat. Hal ini disebabkan karena Allah memberikan balasan lebih untuk hamba-Nya yang mau berbagi kebaikan.

Misalnya dengan memanfaatkan sebagian harta untuk kebaikan, bisnis seseorang semakin pesat bahkan mendapatkan banyak investor. Hal ini tidak lain karena kuasa Allah yang bisa melakukan apa saja untuk keberkahan hidup umat-Nya.

Pengertian rezeki yang barokah sangatlah luas. Ketika seseorang dikaruniai hidup yang bahagia, kesehatan, kebaikan dan keselamatan, semua itu sesungguhnya adalah bagian dari keberkahan rezeki. Ia akan membawa dampak baik kepada seseorang bahkan dari arah yang tak disangka-sangka.

Pengertian Rezeki yang Halal dan Berkah dalam Islam

Rezeki yang Halal dan Berkah

Rezeki yang Halal dan Berkah

Mencari rezeki menjadi kewajiban setiap orang. Umumnya, orang akan bekerja setiap hari untuk mendapatkan rezeki. Hal yang harus dipahami adalah rezeki tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan, namun juga sebagai sarana beribadah kepada Allah SWT.

Dalam Islam, rezeki yang halal merupakan sebuah keutamaan. Namun, halal saja tidaklah cukup melainkan juga harus berkah. Ingin tahu bagaimana ciri-ciri dan pengertian rezeki halal dan berkah? Simak ulasan lengkapnya pada pembahasan berikut.

Pengertian Rezeki yang Halal dan Berkah

Rasulullah mengajarkan kepada sekalian umatnya untuk mencari rezeki yang halal dan berkah. Tidak semua rezeki yang diperoleh manusia itu halal. Sehingga, mereka harus benar-benar berhati-hati dalam mencari dan menggunakannya.

Rezeki yang halal adalah rezeki yang diperoleh dengan cara-cara sesuai ajaran Islam, kemudian diolah dan dipergunakan dengan baik-baik. Dalam artian tidak dari hasil kejahatan, pencurian atau perbuatan lainnya yang melanggar hak orang lain.

Jika rezeki yang didapat akan dimakan, maka proses mengolahnya juga harus baik. Pemilihan bahan harus halal dan bergizi sesuai syariat Islam. Meskipun makanan bergizi, jika Anda menambahkan minyak babi ke dalamnya, maka itu akan menjadi haram.

Termasuk cara menggunakannya, jika misalnya rezeki yang diperoleh digunakan untuk kejahatan dan keburukan, maka kehalalannya menjadi hilang. Oleh karena itu, penggunaan rezeki yang berasal dari Allah harus benar-benar diperhatikan.

Sedangkan rezeki yang berkah adalah rezeki yang senantiasa membawa kebaikan kepada pemiliknya maupun orang lain. Semakin digunakan untuk kebaikan, rezeki yang didapat juga akan semakin bertambah sesuai dengan janji Allah kepada sekalian hamba-Nya yang mau bersyukur. Jadi Rezeki yang halal dan berkah adalah hal yang harus selalu kita uasahakan.

Cara Mendapatkan Rezeki yang Halal dan Berkah sesuai Ajaran Nabi

Islam senantiasa memberikan tuntunan kepada manusia mengenai semua perbuatan, termasuk tata cara mendapatkan rezeki yang halal dan berkah. Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, berikut adalah beberapa cara mendapatkannya:

1. Bersungguh-Sungguh dalam Bekerja

Jalan utama untuk mendapatkan rezeki yang halal dan berkah adalah bekerja sungguh-sungguh. Tentu saja harus dipenuhi rasa tanggung jawab yang tinggi dan mengerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya. Dalam sebuah Hadis riwayat Ad-Dailami disebutkan bahwa:

“Sungguh Allah amat senang menyaksikan hamba-Nya kelelahan (bersusah payah) di dalam mencari rezeki yang halal”, sabda Rasulullah.

2. Jauhilah Semua Perkara yang Haram

Kunci penting selanjutnya yang harus dijauhi agar mendapatkan rezeki yang halal dan berkah adalah menjauhi perkara haram. Tidak hanya menjauhi pekerjaan haram, namun juga harus menjauhi perbuatan dosa. Hal ini disebabkan karena dosa dapat menghalangi pintu rezeki seseorang. Jangan sampi kita terjebak pada perkara haram yang bisa menjerumuskan ke dalam api neraka.

Selain menjauhi perkara yang haram, umat Islam juga harus menjauhi perkara subhat. Subhat adalah sesuatu yang belum jelas halal haramnya atau masih dalam perdebatan. Dalam sebuah Hadis Nabi riwayat Al-Tirmidzi disebutkan:

“….diharamkan rezeki bagi seorang laki-laki lantaran dosa yang ia perbuat”, sabda Rasulullah.

3. Meminta Rezeki kepada Allah SWT

Rezeki yang halal dan berkah sesungguhnya berasal dari Allah. Oleh karena itu, mintalah rezeki hanya kepada-Nya. Ucapkan dalam doa tentang apa saja yang Anda inginkan. Karena sejatinya, tidak ada satu manusia pun yang dapat memberikan pertolongan kecuali Allah SWT.

Dalam hal ini, Rasullullah pernah bersabda dalam sebuah Hadis riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi:

” Barang siapa tertimpa suatu kemiskinan, lalu mengadukan hal tersebut kepada sesama manusia, maka kemiskinan tersebut tidak akan pernah tertutupi. Akan tetapi, barang siapa yang mengadukan hal tersebut kepada Allah, maka Allah akan memberikan rezeki kepadanya, cepat atau lambat ”.

4. Memberikan Sebagian Harta Kepada yang Berhak Menerimanya

Rezeki yang Halal dan Berkah dalam Islam

Dalam setiap harta manusia, ada hak orang lain yang harus diberikan. Oleh karena itu, agar mendapatkan rezeki yang halal dan berkah, berikan sebagian harta tersebut kepada yang memiliki hak atasnya. Dengan begitu, Allah akan semakin mencukupi dan melapangkan rezeki hamba-Nya. Berbagi rezeki juga memberikan kebahagiaan dalam dari serta menumbuhkan mental kaya.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk bersedekah. Misalnya dengan membayar zakat mal, memberikan santunan kepada anak yatim dan fakir miskin, hingga menyumbangkan sebagian rezeki untuk pembangunan masjid, madrasah dan lain sebagainya.

Dalam sebuah Hadis ditegaskan bahwa Allah menjamin orang yang bersedekah hartanya tidak akan berkurang sedikitpun. Bahkan, jika seseorang menutup-nutupi apa yang dimiliki, maka pintu kemiskinan akan dibuka untuknya.

5. Sabar dan Tawakal

Cara mendapatkan rezeki yang halal dan berkah berikutnya adalah dengan sabar dan tawakal dalam segala keadaan. Salah satu ciri rezeki yang tidak berkah adalah selalu merasa kurang atas apa yang diberikan oleh Allah. Sehingga, hidupnya pun cenderung tidak tenang.

Dengan sabar dan tawakal, Allah akan melimpahkan rezeki yang tak terkira kepada hamba-Nya. Dalam sebuah riwayat disebutkan,

“Apabila Kalian tawakal kepada Allah dengan penuh kesungguhan, maka Allah pasti memberikan rezeki kepada Kalian. Seperti ia telah memberikan rezeki kepada burung yang berangkat saat petang dengan perut kosong kemudian kembali ke sarangnya dalam keadaan perut kenyang”.

Bentuk-Bentuk Rezeki yang Halal dan Berkah

Rezeki yang halal dan berkah dari Allah tidak hanya berupa materi. Ada banyak wujudnya yang membuat umat Islam merasa tenang dan penuh maslahah. Di antaranya adalah pertolongan Allah saat hamba-Nya mendapat masalah atau kesulitan.

Allah juga memberikan rezeki yang halal dan berkah dalam bentuk keberuntungan, kenikmatan dan kebahagiaan kepada hamba-Nya. Misalnya kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga dan keluarga. Sehingga, dalam hatinya selalu muncul perasaan nyaman dan damai.

Ada kalanya Allah memberikan rezeki yang halal dan berkah dengan berlebih. Dimana rezeki tersebut memiliki manfaat yang banyak. Bahkan, tidak jarang Allah memberikan kemuliaan kepada hamba-Nya. Sehingga, ia disegani dan dihormati dalam kehidupan ini.

Pengertian rezeki yang halal dan berkah memang terbilang luas. Umat Islam sebaiknya mengutamakan pekerjaan yang halal, makanan yang halal dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Dengan rezeki yang halal dan berkah membawa seseorang kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

Kiat-kiat Mendatangkan Rezeki Menurut Ajaran Islam yang Wajib Diamalkan

Kiat-kiat Mendatangkan Rezeki

Kiat-kiat Mendatangkan Rezeki

Setiap orang bekerja untuk mencari rezeki, tentu saja rezeki yang baik dan berkah. Dengan rezeki yang diperoleh, seorang hamba akan lebih maksimal dalam mencari Ridho Allah dan beramal baik. Rezeki bisa datang kapan saja dan dimana saja, namun harus diupayakan.

Untuk mendapatkan rezeki yang halal dan berkah, ada kiat-kiat mendatangkan rezeki yang akan membantu Anda.

Kiat-kiat Mendatangkan Rezeki yang Baik

Rezeki yang baik harus dicari dengan cara yang baik pula. Di dalam Islam, seorang Muslim harus mengikuti apa-apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Berikut beberapa kiat-kiat mendatangkan rezeki yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Menjadi Pekerja yang Jujur dan Amanah

Hal terpenting yang perlu diupayakan untuk menjemput rezeki adalah bekerja. Namun, pekerjaan apapun harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan profesional. Kunci utamanya adalah bekerja secara jujur dan amanah. Hal ini sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi ketika berdagang.

Berdasarkan Hadis riwayat Ad-Dailami disebutkan bahwa: “Berbuat jujur dan amanah sesungguhnya mampu mendatangkan rezeki. Sedangkan perbuatan khianat dapat mendatangkan kemiskinan”.

Nabi mengajarkan umatnya untuk berdagang agar memperoleh rezeki yang lebih luas. Bahkan, hal ini diungkap dalam sebuah hadis yang isinya adalah berdagang sebagai salah satu pintu rezeki.

2. Memperbanyak Istighfar

Tidak ada satu orangpun yang luput dari perbuatan maksiat dan dosa. Baik itu dosa kecil ataupun dosa besar. Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dosa-dosa mereka merupakan penghalang untuk datangnya rezeki.

Sebagaimana sabda Rasul yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, “….adapun seorang hamba Allah akan dicegah rezekinya karena dosa yang telah diperbuat.”

Untuk itu, sebaiknya umat Muslim rajin memohon ampun atau istighfar dengan sungguh-sungguh. Istighfar juga salah satu kiat-kiat mendatangkan rezeki yang baik. Hal ini bertujuan agar semua dosanya diampuni dan tidak lagi menghalangi rezeki mereka.

3. Meningkatkan Ketaqwaan

Allah merupakan sebaik-baik pemberi rezeki. Sehingga, agar rezeki semakin lancar seseorang harus dekat dengan Pemiliknya. Khususnya untuk Anda yang merasa rezekinya sempit dan sebagainya. Bisa jadi itu disebabkan karena kurangnya ketaqwaan kepada Allah SWT.

Bahkan, Allah menjanjikan akan memberi jalan keluar dan juga rezeki kepada hambaNya yang bertaqwa dalam sebuah ayat Al-Qur’an QS. At-Thalaaq: 2.

“….dan barangsiapa memiliki ketaqwaan kepada Allah SWT, maka Allah akan memberikan jalan keluar dan rezeki baginya dari arah yang tidak pernah disangka-sangka sebelumnya…”.

Adapun maksud dari bertaqwa kepada Allah adalah menjalankan semua perintahNya dan berusaha menjauhi semua laranganNya.

4. Bangun Lebih Pagi

Kiat-kiat mendatangkan rezeki yang ampuh selanjutnya adalah bangun lebih pagi. Di dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Fatimah putri Nabi masih tidur-tiduran ketika Beliau pulang dari masjid. Kemudian, dengan sabar Beliau berkata:

“Hai anakku, bangun dan saksikanlah rezeki dari Tuhanmu. Jangan sampai engkau tergolong hamba yang lalai lantaran Allah akan membagi rezekiNya di antara terbit fajar hingga terbit matahari”.

Hal lain yang harus diperhatikan berkaitan dengan bangun pagi adalah jangan tidur lagi sehabis sholat Shubuh. Dengan bangun di pagi hari, badan Anda akan semakin sehat dan bugar. Bahkan, tubuh pun akan senantiasa berenergi seharian dengan kondisi psikologis yang tenang.

5. Istiqomah Melaksanakan Sholat Dhuha

Kiat-kiat Mendatangkan Rezeki Menurut Ajaran Islam

Kiat-kiat mendatangkan rezeki berikutnya adalah dengan rajin melaksanakan sholat Dhuha. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang disampaikan melalui sebuah Hadis Qudsi riwayat Tirmidzi. Yang intinya adalah seluruh anak Adam diperintahkan untuk sholat Dhuha sebanyak empat rakaat. Barang siapa yang mengerjakan demikian, Allah akan mencukupi semua kebutuhannya hingga datang waktu sore. Sholat Dhuha juga termasuk sholat sunnah yang dianjurkan dan mampu memberikan ketenangan bagi yang melaksanakannya.

Sholat Dhuha sendiri merupakan sholat sunnah yang dilakukan saat matahari sedang naik. Yakni antara jam 08.00 pagi hingga menjelang datang waktu Dhuhur sekitar jam 11.00. Hukum melaksanakan sholat ini adalah Sunnah Muakad. Hal ini disebabkan karena Rasul senantiasa mengerjakan sholat ini.

6. Mempererat Silaturrahim

Menjalin silaturrahim adalah cara lain yang dapat dilakukan untuk mendatangkan rezeki. Hal ini disebabkan karena hubungan baik dengan teman dan saudara akan dapat memudahkan jalannya rezeki seseorang. Bahkan, Rasul pernah bersabda dalam sebuah Hadis riwayat Bukhori Muslim:

“Barang siapa yang memiliki keinginan agar semakin dibentangkan rezeki serta dipanjangkan umur, sebaiknya ia lebih menyambung silaturrahim”.

Dari sekian manusia yang ada di dunia, hubungan baik dengan orang tua, keluarga, saudara dan teman adalah yang utama. Oleh karena itu, pastikan menjalin ikatan yang baik dengan mereka. Terlebih untuk berbakti kepada orang tua, karena itulah yang semakin menyebabkan rezeki mengalir.

7. Membiasakan Infaq dan Sedekah

Kiat-kiat mendatangkan rezeki selanjutnya adalah infaq dan sedekah murni karena Allah. Niscaya nantinya Allah akan semakin melapangkan rezeki dan kemudahan dalam hidup, serta membentuk mental kaya karena kita senang berbagi dengan sesama. Seseorang yang rajin bersedekah tidak hanya akan mendapatkan balasan di dunia, namun juga di akhirat nanti.

Dalam QS. Saba’ ayat 39 Allah telah berfirman yang bunyinya, “Apapun yang engkau infakkan, niscaya Allah akan memberi gantinya. Dan Dia adalah sebaik-baik pemberi rezeki kepada hambaNya”.

Ayat di atas didukung oleh sebuah Hadis riwayat Daruquthni dan Anas Ra yang intinya adalah kunci rezeki seorang hamba itu luas. Salah satunya adalah memperbanyak pemberian kepada orang lain. Dengan ini, Allah akan memperbanyak rezeki baginya, begitupun sebaliknya.

Kiat-kiat mendatangkan rezeki di atas sebaiknya dilakukan dengan baik dan penuh keikhlasan. Agar Allah benar-benar membuka pintu rezeki kepada hambaNya. Tentunya dengan rezeki yang baik, halal dan berkah.

Cara Melancarkan Rezeki Agar Terus-Terusan Lancar

Cara Melancarkan Rezeki

Cara Melancarkan Rezeki

Patut kita perhatikan bahwa Allah menciptakan kekayaan dan kecukupan. Dalam Al Qur’an, kata kekayaan dipasangkan dengan kecukupan, bukan kemiskinan. Allah telah menjaminkan rezeki dari setiap makhluk sampai ajal menjemputnya. Jadi, tak perlu khawatir soal rezeki. Ada cara melancarkan rezeki yang bisa kita gunakan.

Ukhti dan akhi, sesungguhnya rezeki adalah bagian dari ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Rezeki sempit maupun luas sama-sama merupakan ujian. Kita tidak tahu mana yang lebih baik untuk kita. Namun, ukhti dan akhi pastinya ingin memiliki rezeki yang luas dan lancar agar hidup ukhti dan akhi tidak terjerumus ke dalam kefakiran apalagi kekafiran.

Karena fakir sangat dekat dengan kafir. Banyak orang murtad karena fakir dan iming-iming harta. Semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang tersesat tersebut.

Cara Melancarkan Rezeki

Untuk mendapatkan rezeki kita haruslah berusaha karena Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali mereka mau berusaha. Nah, ukhti dan akhi pastinya ingin rezekinya lancar bukan ? Jika iya simaklah tips cara melancarkan rezeki berikut ini.

1. Senantiasa Bershalawat

Senantiasa bershalawat atau melantunkan kalimat puji-pujian kepada Nabi yang merupakan tips cara melancarkan rezeki yang pertama. Biasanya shalawat dilakukan saat waktu luang menunggu waktu sholat atau mengaji.

Dengan senantiasa bersholawat niscaya seluruh kebutuhan ukhti dan akhi akan terpenuhi. Selain itu ukhti dan akhi juga akan terhindar dari fakir atau kemiskinan.Itu merupakan kehebatan dari sholawat.

2. Sering Membaca Istighfar

Kalimat yang dibacakan dengan tujuan untuk memohon maaf dan memohon ampunan kepada Allah subhana huwa ta’ala atas segala kesalahan dan khilaf yang dilakukan oleh manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari disebut istighfar. Jadi ukhti dan akhi senantiasalah mengucapkan istighfar maka akan semakin dekat pula ukhti dan akhi kepada Allah dan akan semakin mudah pula untuk meraih rejeki yang telah Allah SWT gariskan. Selain itu istighfar juga menjadi benteng untuk menghindari maksiat.

3. Bertaqwa kepada Allah SWT

Pemilik rezeki adalah Allah. Jadi jika ukhti dan akhi ingin dilancarkan rezekinya, ukhti dan akhi haruslah bertaqwa kepada Allah SWT. Allah sangat suka dengan orang-orang yang mendekatkan diri kepadanya dengan cara bertaqwa.

4. Bekerja keras dengan jujur

Bekerja harus profesional dan sungguh-sungguh. Kunci untuk menjadi pekerja yang baik adalah kompeten dan dapat dipercaya. Kompeten berarti mampu & kuat dalam mengemban tugas-tugas. Dipercaya berarti amanah, jujur dan menunaikan janji dengan baik. Saat ukhti dan akhi mau untuk bekerja keras dengan jujur maka rezeki akan mengalir dengan lancar.

5. Menikah

Cara Melancarkan Rezeki Agar Terus-Terusan Lancar

Menikah wajib dilakukan oleh seluruh umat manusia yang sudah cukup usia dan cukup mampu untuk membina rumah tangga. Setiap manusia sudah memiliki jodohnya masing-masing yang telah dipersiapkan oleh Allah SWT untuk mendampingi selama hidup di dunia dan mungkin di akhirat nanti. Dengan melakukan pernikahan maka seorang manusia telah menyempurnakan sebagian agamanya menjadi lebih baik.

Ukhti dan akhi tidak perlu takut akan kekurangan rezeki saat menikah karena Allah akan menjamin rezeki ukhti dan akhi. Apalagi jika ukhti dan akhi sudah memiliki anak dari pernikahan tersebut. Rezeki juga akan mengalir karena setiap anak lahir dengan membawa rezekinya masing-masing.

6. Mendirikan sholat dhuha

Jika ukhti dan akhi senantiasa mendirikan sholat dhuha, maka Allah akan melancarkan dan mencukupkan rezeki ukhti dan akhi. Waktu untuk mengerjakan sholat dhuha adalah saat matahari sedang naik kurang lebih tujuh hasta sampai dengan memasuki waktu sholat dzuhur. Sholat dhuha sangat dianjurkan untuk dilakukan, bahkan hukumnya hampir mendekati wajib.

7. Menyambung silaturahmi

Hubungan baik terutama terhadap sanak saudara tentu akan memudahkan dan melancarkan datangnya rezeki. Sudah lumrah dan sangat dianjurkan dalam agama bahwa menolong kepada saudara itu lebih diutamakan daripada menolong orang lain. Hubungan keluarga juga bisa dimanfaatkan untuk membangun bisnis keluarga. Jadi, dengan hubungan kekeluargaan yang baik, seseorang cenderung akan lebih banyak rezekinya.

8. Selalu bersyukur

Cara sederhana namun tidak mudah untuk dilakukan dalam menjalani hidup ialah bersyukur. Ukhti dan akhi, sesungguhnya Allah SWT setiap detiknya selalu memberikan rezeki kepada umatnya namun seringkali kita sebagai umat jarang untuk bersyukur. Oleh karena itu ukhti dan akhi, kita tidak boleh mengeluh dengan apa yang telah Allah berikan karena hal itu tidak akan pernah mendatangkan manfaat bagi kita. Bersyukur akan menjadikan kita memiliki mental kaya dan meningkatkan rasa syukur kta.

Dan kita juga tidak boleh sombong dengan menganggap bahwa semua rezeki dan pencapaian diri ini hanya karena kerja keras diri sendiri. Kita harus berterima kasih dan bersyukur atas nikmat-nikmat yang Allah SWT berikan.

9. Berdoa kepada Allah SWT

Jangan menyepelekan kekuatan do’a. Doa adalah senjata orang beriman. Doa juga merupakan inti dari ibadah. Allah SWT senang dengan hamba-hambaNya yang berdo’a. jadi jangan pernah lupa untuk berdoa ya ukhti dan akhi.

10. Infaq dan shodaqoh

Inilah fakta yang aneh tapi nyata. Jika kita ingin mendapatkan ikan yang besar maka berikanlah ikan yang kecil sebagai umpan untuk mendapatkan ikan yang jauh lebih besar. Jika ukhti dan akhi melakukan ibadah infaq dan shodaqah dengan didasari niat karena Allah SWT, insyaallah akan dibalas oleh Allah SWT dengan rezeki yang berlipat-lipat baik itu di dunia maupun di akhirat.

Ukhti dan akhi, itulah tips cara melancarkan rezeki. Jika ukhti dan akhi ingin memiliki rezeki yang lancar maka amalkanlah tips cara melancarkan rezeki yang sudah dipaparkan di atas dan insyaallah dengan izin dari Allah SWT, ukhti dan akhi akan mendapatkan kelancaran rezeki.