Cerdas Mental Sukses Finansial

Beberapa Tokoh – Tokoh Muslim yang Pandai Dalam Berbisnis

Tokoh Muslim yang Pandai Dalam Berbisnis

Ada beberapa tokoh-tokoh Muslim di Indonesia yang pandai dalam berbisnis. Tokoh-tokoh Muslim itu tentu saja punya capabilitas yang sangat baik dalam mengelola bisnis.

Tokoh Muslim yang Pandai Dalam Berbisnis

Kemampuannya dalam mengelola bisnis begitu mengagumkan. Menjadikan kekayaan dan kemakmuran didapatkan olehnya. Lalu siapa saja sih kiranya tokoh-tokoh Muslim di Indonesia yang pandai dalam berbisnis itu? Berikut kami paparkan untuk Anda.

Ustad Yusuf Mansyur

Kemampuan ustad Yusuf Mansyur menjadikan tokoh muslim yang pandai dalam berbisnis. Bahkan Ustad Yusuf Mansyur diketahui mempunyai beberapa gurita bisnis yang sangat banyak.

Gurita bisnis yang ada di Ustad Yusuf Mansyur didapatkan dari kemampuannya mengelola keuangan syariah. Ustad memiliki tagline yang sangat khas, yaitu lewat tagline sedekahnya.

Hal yang dikenal dengan motivasi bisnis Ustad Yusuf Mansyur ada pada kepintarannya dalam mengelola Paytren. Salah satu model pembayaran yang sangat membumi.

Paytren saat ini bisa digunakan untuk membayar keperluan apapun. Mulai dari keperluan yang sifatnya pokok hingga keperluan yang sifatnya life style.

Dalam menjalankan bisnis ala Ustad Yusuf Mansyur, setiap Muslim harus selalu qonaah. Dari sifat yang qonaah itu, terciptalah bisnis yang berkah.

Dalam beberapa kesempatan, Ustad Yusuf juga mengajarkan bagaimana bisnis itu dijalankan dengan sidik. Artinya harus jujur kepada pelanggan. Berikut ada beberapa kiat-kiat bisnis ala Ustad Yusuf Mansyur:

  • Ketelatenan
  • Qonaah
  • Sabar
  • Ikhlas
  • Sidik
  • Mampu mengembangkan bisnis lebih luas

KH Sahal Mahfud

Tokoh Islam di Indonesia yang ahli dalam ekonomi dan tokoh muslim yang pandai dalam berbisnis berikutnya yaitu KH Sahal Mafud. Ulama kharismatik ini terkenal dengan konsep fiqih sosialnya.

Melalui Fiqih Sosialnya, KH Sahal Mahfud berhasil mengembangkan ekonomi keumatan. Maka lahirlah bank syariah sebagai solusi konstruktif atas haramnya riba bunga bank di sebagian tafsiran umat Islam.

KH Sahal Mahfud berhasil mengembangkan pemberdayaan ekonomi di kalangan pesantren. Seorang santri tidak terjebak lagi pada sikap fatalisme. Tapi menjadi santri yang berdaya. Yaitu santri yang ikut andil dalam menggerakan ekonomi Indonesia.

Dalam upaya mengentaskan kemiskinan di kalangan umat Muslim. Ada beberapa pemikiran Sahal Mahfud yang perlu diteruskan oleh umat Muslim. Berikut beberapa pokok pemikiran KH Sahal Mahfud tentang ekonomi keumatan:

Pertama, fiqih sosial. Konsep fiqih selama ini lebih banyak dikaitkan dengan pemahaman muamalah vertikal. Tata cara ibadah yang berkaitan dengan buniyal islamu ala ghamsin, padahal fungsi fiqih tidak hanya mengurusi ibadah yang demikian saja. Fiqih juga mengurusi masalah-masalah sosial yang berkaitan dengan urusan-urusan sosial.

Untuk itu, menurut KH Sahal Mahfud, pesantren perlu membuka fungsi sosial yang seluas-luasnya. Yaitu upaya untuk memberdayakan Muslim dari kemiskinan. Pesantren menurut KH Sahal Mahfud harus membuka peran-peran yang berkaitan dengan pemberdayaan santri agar terampil di lingkungan sosialnya.

Kedua, permodalan syariah. Peran berikutnya yang harus diemban oleh umat Muslim yaitu memberikan permodalan syariah yang ramah kepada ekonomi keumatan. Kelemahan yang ada pada perbankan konvensional yaitu masih belum inklusif diakses oleh semua kalangan. Akses modal kebanyakan masih bersifat elit center. Permodalan yang seperti ini tentu saja tidak berpihak pada masyarakat kecil.

Ustad Aagym

tokoh muslim yang pandai dalam berbisnis Berikutnya yaitu Ustad Aagym. Lewat bisnis manajemen qalbu yang dibangunnya, Ustad Aagym sukses mengembangkan ekonomi keumatan.

Dalam pemahaman Ustad Aagym dalam memandang tafsir keagamaan yaitu melakukan rekonstruksi kembali kepada umat Muslim agar kembali pada ritus dzikir sebagai amalan untuk mendatangkan ridha Allah SWT.

Dzikir terbagi menjadi penyebutan asamaul husna dan dzikir tauhid. Pada dzikir tauhid maka kita harus memanjatkannya dengan penuh tawadu. Dzikir yang tawadu pada akhirnya akan membawa Muslim tersebut ke tingkatan dzikir yang lebih paripurna. Yaitu dzikir yang memasrahkan diri kepada Allah SWT.

Dalam pandangan Ustad Aagym, qalbu adalah suatu entitas yang bersih. Qalbu adalah inti dari amalan ibadah kita akan di ridhoi Allah SWT atau tidak.

Semakin kita ridha dan lapang hati dalam menjalankan amar mahruf nahi mungkar, maka ridho Allah kepada kita akan tinggi. Usaha bisnis kita akan lancar. Semua usaha-usaha kita akan berjalan sesuai kaidah-kaidah yang Allah tentukan.

Dalam pandangan Ustad Aagym, agar umat Muslim mampu mengentaskan kemiskinan, umat Muslim harus mampu mencipatkan kewirausahaan yang membebaskan. Yaitu kewirausahaan yang membawa kemaslahatan bagi umat Islam.

Dalam membangun usaha yang berkah, harus mencontoh etos berwirausaha Rosul. Yaitu etos kerja yang berada pada kejujuran, qonaah, dan tawadhu. Sehingga hasil usahanya pun akan menjadi berkah di kemudian hari.

Ustad Hanan Ataki

Tokoh Muslim yang Pandai Berbisnis

Menurut Ustad Hanan Ataki, seorang Muslim harus memimiliki etos kerja yang tinggi. Yaitu kemampuan mengelola bisnisnya secermat mungkin. Mana pembukuan keluar, mana pembukuan masuk.

Etos kerja itu kemudian diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam. Yaitu pentingnya sedekah kepada sesama. Memberi makan kepada Yatim Piatu dan ikut berperan aktif pada kemiskinan.

Ketika umat Islam berperan aktif dalam memberantaskan kemiskinan, maka kejayaan umat Islam akan tercapai kembali. Kejayaan Dinasti Abasiyah saat dulu kala misalnya, hal itu dicapai karena masyarakat Muslim saat itu menjunjung etos kerja yang tinggi.

Etos kerja yang berbasiskan pada kejujuran Nabi Muhammad tentang nilai-nilai dalam berwirausaha. Peradaban yang maju seperti ini kemudian yang menjadikan Dinasti Abasiyah saat itu mengalami kemajuan yang luar bisa.

Nah itulah beberapa tokoh muslim yang pandai dalam berbisnis dan konsen dalam mengembangkan ekonomi keumatan. Tokoh-tokoh Islam itu bisa dijadikan role model agar masyarakat Muslim bisa segera terbebas dari kemiskinan dan membentuk mental kaya di Indonesia.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *